BRUSSELS, iNewsPortalAceh.id - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengusulkan agar warga Palestina ditempatkan di sebuah pulau buatan di Laut Mediterania.
Gagasan itu dia sampaikan sebagai tanggapan atas seruan pembentukan Negara Palestina.
Stasiun televisi Alarabiyah pada Senin (22/1/2024) melaporkan, Katz mengadakan pembicaraan terpisah dengan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Belgia, untuk membicarakan "rencana perdamaian komprehensif" di Timur Tengah.
Mengutip sejumlah sumber yang tidak disebutkan namanya, surat kabar lainnya yang berbasis di London, Inggris, menyebukan bahwa usulan Katz tersebut telah menimbulkan kekecewaan di Brussels.
Situs berita Israel, Jerusalem Post (JP) melaporkan, Katz menunjukkan kepada Dewan Menteri Luar Negeri Eropa klip video sebuah pulau buatan di lepas pantai Gaza, serta usulan jalur kereta api yang menghubungkan Israel dengan Arab Saudi, Yordania, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Tujuan kami jelas: demiliterisasi dan stabilisasi Gaza, dengan Israel mempertahankan kontrol keamanan untuk melindungi rakyat kami. Pencapaian ini akan membuka pintu bagi peluang regional baru, memungkinkan kami untuk mendorong inisiatif ekonomi dan kemanusiaan yang bermanfaat bagi semua orang, termasuk rakyat Gaza," kata Katz kepada para menlu Uni Eropa, seperti dikutip JP.
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Otoritas Nasional Palestina, Riyad al-Maliki, yang juga hadir di Brussels, menolak inisiatif pulau buatan Katz tersebut.
Al-Maliki mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa tahun yang lalu Israel telah mengusulkan untuk menempatkan warga Palestina di sebuah pulau Yunani.
Dia pun menegaskan rakyat Palestina memiliki hak untuk tinggal di tanah mereka sendiri. Sebelumnya, pada hari yang sama, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, pihaknya melihat solusi dua negara sebagai satu-satunya rencana layak untuk didiskusikan demi mewujudkan perdamaian di Jalur Gaza.
Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam banyak kesempatan selalu menyuarakan penolakannya atas solusi dua negara.
Solusi itu bertujuan untuk mewujudkan Negara Palestina merdeka di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Editor : Jamaluddin