PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Jembatan akses satu-satunya untuk penyebrangan para nelayan dan petani tambak di Desa Deah Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, kini putus dan rusak parah usai di hantam air pasang.
Memang sebelumnya jembatan kayu ini dengan kondisi sangat memprihatinkan dimana lantai dan kayu sudah lapuk dan sangat berbahaya untuk di lalui orang, namun kini sudah putus setelah di terjang oleh air pasang.
Kepala Desa Deah Pangwa, Ishak saat dikonfirmasi iNewsPortalAceh.id membenarkan kondisi jembatan tersebut sudah lama rusak parah karena dengan kondisi lantai yang sudah rapuh dan sangat berbahaya untuk dilalui warga.
"Benar sudah rusak parah dan kini tak lagi bisa di gunakan untuk menyebrang karena sudah putus di terjang air pasang," ungkap Ishak.
Menurut dia, jembatan ini sebelum nya di bangun oleh pemerintah kabupaten melalui dinas terkait, maka kini tak lagi bisa di pakai untuk nelayan, nelayan terpaksa harus menyebrangi sungai saat melaut dan juga sebaliknya bagi petani tambak.
"Kita sudah pernah beberapa mengusulkan melalui musrembang kecamatan, kita berharap supaya jembatan ini di bangun permanen untuk keperluan nelayan dan petani tambak," jelas Ishak.
Ishak juga menyebutkan bukan hanya jembatan penyebrangan yang putus saat ini, bahkan Kuala atau muara Krueng Beuracan juga sudah sangat dangkal dan sulit di lalui boat nelayan saat air surut.
"Kita berharap kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan jembatan dan pengerukan Kuala, supaya memudahkan nelayan dalam mencari rezeki setiap saat," pinta Ishak.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, Dr. Yandi Yusnandar saat di konfirmasi wartawan iNewsPortalAceh.id bahwa dirinya sudah mengetahui kondisi jembatan tersebut dan segara akan turun kelokasi untuk melihat langsung.
Editor : Jamaluddin