Patah Hati Ditinggal Sang Pujaan? Berikut Ayat Al-Qur'an dan Tips Mengobatinya yang Wajib Kamu Baca!

TAKENGON, iNewsPortalAceh.id,- Patah hati dan kesedihan merupakan hal yang tak bisa dihindari dari kehidupan manusia, rasa kekecewaan terasa begitu hebat terasa sampai ke sendi-sendi terdalam ini sering kali membuat manusia kehilangan jati diri dan tak jarang berakhir dengan bunuh diri.

Rasa patah hati ditinggal sang pujaan memang menyakitkan, rasa kehilangan semangat dan mengingat waktu yang telah banyak disia-siakan juga menjadi momok menakutkan bagi penderita.

Namun, Allah memberi banyak ayat-ayat penguat melalui Al-Quran untuk dibaca manusia di kala sedang terpuruk.

Berikut tim iNewsPortalAceh.id merangkum ayat-ayat yang bisa menginspirasi anda untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya, meski dalam keadaan hati yang paling hancur.

1. Surah Ali Imran 3:160.

Surah Ali Imran dalam Al Quran bisa menjadi salah satu pereda patah hati yang sedang anda rasakan. Arti ayat tersebut berbunyi:

“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” QS Ali Imran 3:160 dikutip melalui Quran.com.

2. Surah Ar-Rad 13:28.

Seperti yang dilansir dari sumber terpercaya, mendekatkan diri kepada Allah SWT lewat membaca ayat suci Al Quran bisa menjadi salah satu cara membuat perasaan yang sedang dilanda patah hati & kesedihan berubah menjadi tenteram.

“(yaitu) orang-orang yang beriman & hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Q.s Ar-Rad 13:28).

Saat manusia patah hati, manusia kadang menyalahkan nasib buruknya atau bahkan menyalahkan Tuhan-Nya.

Namun, sebenarnya Allah lah satu-satunya yang paling memahami kepedihan hati kita. Maka jangan ragu untuk kembali menyapa Allah lewat shalat, mengaji, dzikir, atau sekadar berbincang kepada Allah lewat doa-doa yang kita panjatkan.

Selain ayat diatas, berikut juga tips cara mengobati patah hati yang bermanfaat dan bisa langsung diterapkan.

1. Yakinlah rencana tuhan itu lebih baik.

Allah mengetahui apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan, segala takdir yang ditetapkan kepada kita adalah yang terbaik, yakinlah rencana Allah itu akan lebih baik.

2. Manusia bukan dia semata.

Patah hati ditinggal sang pujaan sering kali menyempitkan pikiran kita seolah tidak ada lagi manusia selain dia dimuka bumi ini, yakinlah banyak yang lebih baik, dan yang mengerti keadaan kamu yang bertebaran di luasnya bumi ini.

3. Berhenti menyalahkan diri sendiri.

Ketika kamu patah hati, rasa bersalah kerap kali muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun ini bukanlah hal yang baik karena menyalahkan diri sendiri suatu hal akan membuat kamu merasa lebih terpuruk. Jadi, alih-alih terus menyalahkan dirimu, cobalah untuk menerima bahwa semua hal tidak selalu bisa berada dalam kendali dan keinginanmu.

4. Lakukan kegiatan yang bermanfaat.

Daripada menghabiskan waktu untuk terus menyesali semua hal yang sudah berlalu, lebih baik kamu mulai menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan.

Lakukan apa yang menjadi hobimu untuk bangkit kembali dan melupakan rasa sedih yang mungkin saja masih terus terpuruk.

Cobalah memasak makanan favorit, pergi memancing atau berolahraga, menghabiskan waktu bersama teman dekat, membeli benda yang kamu inginkan, atau sekadar membaca buku.

5. Kembangkan potensimu.

Pujaan hati yang kamu pikirkan terus menerus saat ini sedang berbahagia dengan orang barunya, mereka sudah memulai kehidupan yang mereka anggap bahagia.

Ingat suatu kenyataan pahit yang harus kamu terima adalah ia sanggup bahagia tanpamu.

Ketimbang harus bersedih memikirkan ia yang tidak memikirkanmu lebih baik kembangkan potensimu dan buat langkah-langkah tak terkalahkan agar ia menyesali perbuatannya dikemudian hari.

Nah, demikian ayat Al-Qur'an dan tips bagaimana mengobati patah hati, semoga bermanfaat dan teruslah semangat dalam menjalani kehidupan.

Editor : Jamaluddin