get app
inews
Aa Text
Read Next : Masjid Tuha Indrapuri di Aceh Besar Dulunya Candi Hindu India

Tragedi di Festival Keagamaan Terbesar di India, 15 Orang Tewas

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:04 WIB
header img
Sedikitnya 15 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam insiden tragis di festival keagamaan terbesar di dunia yang berlangsung di India. Foto/X/@brijshyam07

NEW DELHI, iNewsPortalAceh.id-  Sedikitnya 15 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam insiden tragis di festival keagamaan terbesar di dunia yang berlangsung di India. Kepadatan massa yang berdesakan menjadi ciri khas acara keagamaan di negara ini, termasuk Kumbh Mela, yang memiliki sejarah kelam terkait kecelakaan serupa sebelum insiden terbaru yang terjadi pada dini hari.

Festival berlangsung selama enam minggu dan menjadi peristiwa penting dalam kalender keagamaan Hindu. Jutaan orang diperkirakan akan mengikuti ritual mandi suci pada Rabu.

"Setidaknya 15 orang telah meninggal saat ini. Yang lainnya sedang dirawat," ujar seorang dokter di kota Prayagraj, yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang memberikan pernyataan kepada media, dikutip dari CNA.

Evakuasi Korban dan Kepanikan di Lokasi

Tim penyelamat bekerja sama dengan para peziarah untuk mengevakuasi korban dari lokasi kejadian, yang penuh dengan pakaian, sepatu, dan barang-barang lain yang berserakan.

Polisi terlihat membawa tandu berisi jenazah korban yang dibungkus selimut tebal. Sementara itu, puluhan kerabat menunggu dengan cemas di luar tenda besar yang difungsikan sebagai rumah sakit darurat, sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.

Rabu merupakan salah satu hari paling suci dalam festival ini, di mana orang-orang suci berpakaian safron memimpin jutaan peziarah dalam prosesi menuju Sungai Gangga dan Yamuna untuk mandi suci yang dipercaya dapat membersihkan dosa. Namun, akibat insiden ini, pejabat setempat menggunakan pengeras suara untuk meminta para peziarah menjauh dari lokasi pemandian.

"Kami dengan rendah hati meminta semua umat untuk tidak datang ke tempat pemandian utama," ujar seorang staf festival melalui megafon. "Harap bekerja sama dengan petugas keamanan."

Banyak peziarah akhirnya memilih meninggalkan festival lebih awal. "Saya mendengar berita itu dan melihat lokasi pemandian," kata peserta Sanjay Nishad kepada AFP. "Keluarga saya ketakutan, jadi kami memutuskan untuk pergi."

Penyebab Penyerbuan dan Kesaksian Peziarah

Pejabat pemerintah daerah Akanksha Rana mengatakan kepada Press Trust of India (PTI) bahwa insiden ini terjadi setelah penghalang pengendalian massa runtuh, menyebabkan kepanikan di antara para peziarah.

Salah satu peziarah, Malti Pandey, mengatakan bahwa dia sedang berjalan menuju sungai untuk mandi ketika penyerbuan terjadi. "Tiba-tiba kerumunan mulai mendorong, dan banyak orang tertimpa," ujar pria berusia 42 tahun itu kepada AFP.

Festival Maha Kumbh memiliki akar dalam mitologi Hindu, yang menggambarkan pertarungan antara dewa dan iblis untuk memperebutkan kendi berisi saripati keabadian. Tahun ini, penyelenggara menyebut skala acara sebanding dengan sebuah negara kecil, dengan perkiraan hingga 400 juta peziarah akan hadir sebelum festival berakhir pada 26 Februari.

Mengingat tingginya risiko kecelakaan akibat kerumunan, pihak berwenang telah memasang ratusan kamera pengawas di lokasi festival dan jalur menuju perkemahan utama. Selain itu, armada drone digunakan untuk memantau kerumunan, yang datanya dikirim ke pusat komando dan kontrol guna mencegah kepadatan berlebihan.

Kejadian serupa pernah terjadi di masa lalu. Pada 1954, lebih dari 400 orang tewas akibat terinjak-injak atau tenggelam dalam satu hari festival. Pada 2013, 36 orang juga meninggal dalam insiden serupa saat festival berlangsung di Prayagraj.

Dengan sejarah kelam yang terus berulang, insiden terbaru ini kembali menyoroti tantangan besar dalam mengelola kerumunan di salah satu festival keagamaan terbesar di dunia.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut