get app
inews
Aa Text
Read Next : Lhokseumawe Terpilih sebagai Lokasi Onshore Receiving Facility Migas Blok Andaman

Berkeringat di Medan Terjal, TNI Bangun Kembali Kehormatan Sang Srikandi Aceh

Kamis, 17 Juli 2025 | 15:56 WIB
header img
Berkeringat di Medan Terjal, TNI Bangun Kembali Kehormatan Sang Srikandi Aceh.(Ist).

ACEH UTARA, iNewsPortalAceh.id – Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran kembali mengerahkan sebanyak dua ratus prajurit TNI memugar Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia, terletak di Kawasan Hutan Belantara Lindung gunung Lipeh, Ujong Krueng Keureuto, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara.

Meski kondisi cuaca dan medan ekstrem, namun tidak menyurutkan semangat para kesatria TNI itu mengangkut material menerobos jalur sungai di tengah hutan belantara.

Terlihat pimpinan Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran bersama prajuritnya perorangan menggendong material ke makam.

Terlihat antusias mereka menggunakan tas rangsel militer dan juga mengenakan karung goni menggendong material berupa pasir dan batako mengantar ke Makam berjalan menapak telusuri aliran sungai menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer.

Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Arh Jamal Dani Arifin mengatakan, sebanyak ratusan personel Korem 011/Lilawangsa dan Kodim 0103/Aceh Utara dikerahkan dibantu Mahasiswa Unimal, pegadaian gotong-royong bersama merampungkan taman komplek makam cut meutia.

“Hari ini sesuai arahan Pangdam IM dan gagasan Danrem 011/Lilawangsa, dikerahkan sekitar 200 prajurit TNI mengangkut material melanjutkan pemugaran makam pahlawan nasional cut nyak meutia,” sebutnya di Lokasi Makam, Rabu (16/7/2025) kemarin.

Dikatakan Dandim, memugar makam sendiri sudah mencapai 99% rampung, namun pembangunan pendukung seperti plaza upacara, dan galeri maupun kolase sejarah perjuangan cut meutia dalam penyelesaian proses pekerjaan.

“Sulitnya akses medan ekstrim salah satu menjadi kendala menghambat proses pekerjaan pembangunan makam, semua material harus dibawa dengan cara dipikul dan dibantu satu unit jonder, namun belum maksimal melalui jalur sungai,” urainya.

Oleh karena itu, tambah Dandim, diharapkan seluruh stakeholder terkait bisa berkolaborasi bersinergi kepedulian membangun makam ini lebih baik, begitupun jalur akses agar mudah terjangkau, selain terawat dengan bagus, sehingga masyarakat mudah untuk menjangkau ke makam.

“Ditambah kondisi cuaca, menjadi penghambat tidak bisa membawa material, karena jarak dari tempat penurunan material sampai ke makam ini sekitar 1,5 kilometer, dari jalur sungai, nah itu medannya sangat berat sekali,” terang Dandim.

Diketahui mirisnya kondisi makam tempat peristirahatan terakhir jasad pejuang, berbanding terbalik dengan para leluhur hadiahkan kepada generasi penerus bangsa selaku penikmat kemerdekaan.

Padahal pada masanya, dikenal sebagai ahli strategi perang ulung dengan moto sakti sang pejuang gigih “Merdeka atau Mati” penggugah semangat perjuangan yang berkobar, namun riwayatmu kini hanya tinggal kenangan.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut