get app
inews
Aa Text
Read Next : Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan di RSUD Pidie Jaya, Wabup : Master Plan Dinilai Tidak Tepat

Gedung Baru, Harapan Lama: Suara Kuat dari Bappenas untuk Pendidikan Islam dan Generasi Masa Depan

Senin, 21 Juli 2025 | 12:42 WIB
header img
Gedung Baru, Harapan Lama: Suara Kuat dari Bappenas untuk Pendidikan Islam dan Generasi Masa Depan.(iNews / Jamalpangwa).

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Di tengah peresmian gedung PLHUT, Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Trienggadeng serta RKB MIN 4 Pidie Jaya, suara berwibawa dari Jakarta menyusup ke jantung Aceh dengan pesan yang jauh lebih dalam dari sekadar simbolisasi batu pertama: investasi pendidikan Islam adalah investasi masa depan bangsa.

Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, menyampaikan sambutan penuh makna yang tak hanya memotret capaian, tetapi juga menyentuh akar permasalahan—ketimpangan pendidikan dan keterbatasan akses bagi masyarakat miskin, terutama di daerah seperti Pidie Jaya.

“Tugas kami di Bappenas bukan sekadar merancang anggaran. Kami adalah perantara, wasilah, yang membuka akses terhadap dana publik agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk di bidang pendidikan dan agama,” ujar Amich.

Ia menegaskan bahwa dana publik—yang dihimpun melalui pajak dan instrumen seperti SBSN (Surat Berharga Syariah Negara)—bukan hanya untuk infrastruktur ekonomi, tetapi juga untuk membangun peradaban melalui pendidikan.

Gedung madrasah, kampus Islam, hingga balai manasik, menurutnya, adalah infrastruktur peradaban. Amich juga mengangkat cerita personal soal kedatangannya ke Aceh yang sempat “ditagih” sejak di Arafah oleh seorang Irjen Kementerian Agama.

Ia menyampaikan kekaguman atas cara pengawasan yang dilakukan bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk membimbing dan mencegah pelanggaran.

“Itulah ciri Inspektur Jenderal yang baik—bukan datang dengan niat menjatuhkan, tapi membangun dan melindungi sistem,” ungkapnya.

Dalam konteks Pidie Jaya, ia menanggapi langsung keluhan Wakil Bupati Hasan Basri soal kemiskinan struktural dan keterbatasan APBD yang tak sanggup mengangkat sektor pendidikan.

“Kami mendengar jeritan itu. Ketika seorang wakil bupati bicara tentang anak-anak yang tak sanggup kuliah karena tak punya ongkos sewa rumah di Banda Aceh—itu adalah panggilan profetik bagi kita semua,” katanya tegas.

Amich kemudian menekankan pentingnya memperluas kesempatan pendidikan tinggi, terutama bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin namun memiliki potensi besar.

Ia juga menyambut baik usulan pembangunan politeknik di Pidie Jaya, yang ia sebut sebagai langkah strategis untuk membuka jalan keluar dari lingkaran kemiskinan.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Itulah panggilan kita sebagai birokrat, pejabat, dosen, rektor, dan pemegang keputusan di negeri ini,” ucapnya sambil mengutip ulama besar.

Acara peresmian yang dihadiri para pejabat Kementerian Agama, Forkopimda Pidie Jaya, hingga Rektor UIN Ar-Raniry itu menjadi momentum penting—tidak hanya sebagai simbol kehadiran negara, tetapi juga sebagai penegasan bahwa pembangunan sejati adalah yang menyentuh manusia dan mencerdaskan kehidupan mereka.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut