Kisah Haru Pemuda Panteraja: Kehilangan Kaki, Bangkit dengan Warung, Kini Dapat Becak Motor

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Haru menyelimuti rumah sederhana Rinaldi, pemuda penyandang disabilitas di Desa Tunong, Kecamatan Panteraja. Setelah sekian lama berjuang melawan keterbatasan akibat kecelakaan yang merenggut kemampuan fisiknya, kini ia bisa kembali tersenyum.

Kebahagiaan itu datang berkat kepedulian anggota DPRK Pidie Jaya dari Partai NasDem, Muslim, yang menyalurkan aspirasi berupa satu unit becak motor disabilitas kepada Rinaldi.

Baca Juga

Dari Laut Nusantara ke Medan Perang Rusia: Kisah Haru Satria,Tentara Bayaran yang Dirindukan Sahabat

Bantuan ini disalurkan melalui Dinas Sosial P3A Kabupaten Pidie Jaya, Bidang Rehabilitasi Sosial.

Rinaldi dulunya dikenal aktif, cerdas, dan penuh semangat. Namun setelah kecelakaan, ia hanya bisa duduk di rumah.

Sempat kehilangan semangat hidup, ia akhirnya bangkit kembali dengan membuka warung kecil di depan rumahnya.

Baca Juga

Kisah Haru Gadis Cantik Ucap Kalimat Syahadat Disaksikan Masyarakat

Keluarganya bahkan memodifikasi sepeda roda tiga agar Rinaldi bisa belanja kebutuhan warung secara mandiri.

Kisah inspiratif itu sampai ke telinga Muslim. Tak ingin sekadar mendengar, ia bergerak nyata: memberikan becak motor disabilitas agar usaha Rinaldi berkembang lebih baik.

Bantuan tersebut diserahkan melalui Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pidie Jaya, Azharyadi (Ari Khan).

Baca Juga

Kisah Haru, Seorang Mahasiswi Broken Home Wisuda, Orang Tua-nya Gak Ada yang Datang

“Terima kasih kepada Bapak Muslim atas dukungannya. Semoga langkah ini menginspirasi lebih banyak pihak, khususnya para pemilik anggaran publik di Kabupaten Pidie Jaya, untuk lebih memperhatikan penyandang disabilitas yang umumnya berada dalam kondisi miskin ekstrem,” ujarnya.

Kini, becak motor disabilitas itu bukan sekadar alat transportasi. Bagi Rinaldi, ia adalah simbol harapan baru, kendaraan yang akan membawanya kembali menjemput rezeki dan mengangkat martabat dirinya sebagai penyandang disabilitas yang tetap produktif.

Editor : Jamaluddin