Stok Kursi Roda Habis, Lansia dan Disabilitas di Pidie Jaya Terpaksa Hidup dalam Keterbatasan

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Sejumlah lansia dan penyandang disabilitas di Kabupaten Pidie Jaya masih harus menjalani hidup dalam kondisi penuh keterbatasan.

Tanpa kursi roda atau tongkat penopang, mereka terpaksa berdiam diri di rumah, tidak mampu beraktivitas secara mandiri.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Pidie Jaya, Agusmaydi melalui Kabid Kesos, Ari Khan, mengungkapkan bahwa banyak warga miskin, terutama lansia dan disabilitas, kehilangan kemandirian akibat faktor usia, penyakit stroke, hingga kecelakaan yang menyebabkan kelumpuhan maupun patah tulang.

“Sayangnya, keterbatasan ekonomi membuat mereka tidak bisa membeli alat bantu mobilitas. Mereka hanya bisa menerima keadaan, hidup dalam ruang yang semakin sempit, bahkan kehilangan kesempatan bersosialisasi,” ujar Ari Khan, Minggu (31/8).

Ironisnya, stok bantuan alat mobilitas dari pemerintah daerah juga sudah habis.

Kursi roda 3 in 1, kursi roda CP, kursi roda biasa, hingga tongkat ketiak yang terakhir diadakan pada tahun 2023 dengan dukungan Dana Otonomi Khusus Aceh (Otsus) serta Dana Aspirasi APBA dari anggota DPRA Ihsanuddin kini sudah tidak tersedia lagi.

Dengan meningkatnya permintaan masyarakat, ketiadaan stok menjadi hambatan besar dalam pemenuhan hak dasar para lansia dan penyandang disabilitas.

Padahal, menurut Dinsos, alat bantu tersebut bukan sekadar fasilitas, melainkan jembatan untuk mengembalikan kualitas hidup mereka.

Melalui kesempatan ini, Dinas Sosial P3A berharap Bupati dan DPRK Pidie Jaya dapat mengalokasikan anggaran baru untuk pengadaan kursi roda dan tongkat bantu.

Editor : Jamaluddin