get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Pasangan Nikah Massal di Masjid Istiqlal, Masyarakat Kurang Mampu hingga Disabilitas

Cinta Tulus Melawan Keterbatasan: Kisah 4 Pasangan Difabel di Aceh yang Bikin Haru

Kamis, 04 September 2025 | 16:52 WIB
header img
Cinta Tulus Melawan Keterbatasan: Kisah 4 Pasangan Difabel di Aceh yang Bikin Haru.(Ist).

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Di sudut-sudut desa yang sunyi di Aceh, ada kisah yang jauh lebih nyaring daripada gemuruh kota.

Kisah tentang cinta, keteguhan hati, dan perjuangan empat pasangan difabel yang menolak menyerah pada nasib.

Mereka hidup dalam keterbatasan, namun membuktikan bahwa cinta tidak mengenal batas fisik, tak memerlukan kata, bahkan tak selalu butuh penglihatan.

Pasangan yang Berbicara dengan Hati

Di Bandar Baru, sepasang suami istri tuna rungu membuktikan bahwa cinta tak selalu butuh suara. Tak ada kata yang keluar dari bibir mereka, tak ada percakapan yang terdengar.

Namun, setiap tatapan dan gerakan tangan adalah bahasa cinta yang jauh lebih kuat.

Dalam sunyi, mereka membangun rumah tangga dengan ketulusan.

Cinta yang Bertahan Meski Harus Merangkak.

Di Jangka Buya dan Bandar Dua, Rinawati dan Muhammad Yusdar, juga Husaini dan Sumiati, menjalani hari-hari mereka dengan merangkak. Kaki yang tak mampu menopang tubuh, tak menghentikan mereka melangkah bersama.

Mereka menolak kalah, saling menopang, saling menguatkan, meski jalan yang dilalui penuh batu dan luka.

Menyusuri Gelap dengan Cahaya Hati

Di Meurah Dua, Marhat Rusli dan Rohani Ali Basyah hidup dalam kegelapan abadi. Keduanya tuna netra.

Namun, mereka tak pernah kehilangan arah. Tangan mereka saling menggenggam, hati mereka saling menuntun.

Hidup mereka adalah bukti bahwa cinta tidak butuh mata, karena hati bisa melihat lebih jauh daripada cahaya.

Harapan yang Menyentuh Nurani

Keempat pasangan ini tidak meminta belas kasihan. Mereka hanya berharap—agar pemimpin hadir, agar masyarakat peduli, agar hidup mereka bisa lebih layak.

Dalam keterbatasan, mereka tetap bersyukur, tetap mengucap doa, tetap menaruh harapan di langit.

Kisah ini membuat siapa pun yang mendengarnya terdiam. Ada air mata yang menetes, ada hati yang tergugah.

Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, pengingat bahwa cinta sejati bukan sekadar kata indah, tapi kekuatan yang mampu melawan segalanya.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut