Nikmatnya Bulukat Selai Kuning Khas Tanah Rencong Aceh

PIDIE JAYA,iNews.id- Tanah Rencong Aceh merupakan daerah paling ujung Barat Tanah Air Indonesia, Aceh di kenal dengan daerah yang memiliki destinasi wisata bahari laut dan religi yang mempersona sehingga bisa menarik perhatian wisatawan manca Negera.

Namun Tanah Rencong bukan Saja terkenal dengan spot spot lokasi wisata bahari laut dan religi nan indah, Aceh juga memiliki berbagai keunikan di bidang kuliner nya seperti ayam tangkap, mie kepiting, dan kuwah beulanggong serta lainnya seperti yang satu ini.

Nah, Kali Ini di tanah Rencong Aceh ada nya kuliner legendaris unik yang masih bertahan dan dinikmati oleh masyarakat nya setiap pagi di warung kopi (warkop) yaitu kuliner buleukat selai kuning khas Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

Kuliner buleukat selai Ini biasa di nikmati pada pagi hari oleh warga Aceh bersamaan dengan menikmati secangkir kopi panas, selain itu harga pun tergolong sangat murah hanya di bandrol satu porsi tiga ribu rupiah.

Seperti di warung sederhana milik Faridah warga Gampong Jurong Teugoh, Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh hampir setiap pagi di ramaikan oleh pengunjung untuk khusus menikmati buleukat selai kuning.

Faridah ini setiap hari nya bisa menghabiskan sekitar lima bambu beras ketan untuk di jadikan buleukat selai.

Menurut faridah bahwa dirinya sudah berjualan hampir tiga puluh tahun lebih, namun buleukat selai milik nya selalu menjadi primadona bagi penikmatnya setiap pagi bahkan buleukat alias ketan ini menjadi sarapan pagi bagi warga setempat dengan secangkir kopi di pagi hari.

Ridwan salah seorang penikmat bulukat selai tersebut menyatakan bahwa rasa nya sangat lezat selain itu harga nya pun sangat murah meriah hampir setiap pagi warung sederhana ini di ramaikan para penikmat bulukat selai kuning khas aceh dengan secangkir kopi panas.

"Hampir setiap pagi warung ini ramai, warga hanya menikmati buleukat dan kopi pagi di sini, harga buleukat nya pun murah, rasa nya pun tak kecewa kita, buktinya dari pagi sudah ramai di sini," ujar Ridwan.

Editor : Jamaluddin