MOSKOW, iNews.id - Pasukan Rusia mengklaim telah menghancurkan ratusan amunisi roket dan meriam howitzer buatan Amerika Serikat (AS) dalamm serangan terbaru. Serangan ditujukan ke gudang amunisi di dekat Kota Uman.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyatakan roket yang hancur dalam serangan adalah amunisi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) serta artileri meriam M777.
Menurut Kemhan, total roket yang dihancurkan dalam serangan itu mencapai lebih dari 300 unit.
Pengumuman ini disampaikan setelah Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan pengiriman terbaru sistem roket HIMARS ke Ukraina.
Pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky memuji bantuan sistem senjata jarak jauh HIMARS dari AS yang disebutnya sebagai game changer.
Namun Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl mengatakan, setelah ini fokus AS adalah menyediakan amunisi untuk persenjataan yang telah dikirim.
“Kami mengirim 16 sistem HIMARS, sebenarnya cukup banyak,” kata Kahl.
Dia menambahkan, Inggris juga mengirim tiga unit HIMARS sementara Jerman berjanji mengirim tiga unit lagi ke Ukraina.
“Jadi penilaian kami sebenarnya, Ukraina sudah mendapat dengan cukup, dalam hal jumlah sistem (HIMARS). Hal yang sama berlaku pada howitzer M777 di mana kami menyediakan sejumlah besar sistem ini,” ujarnya, dikutip dari RT.
Selanjutnya prioritas AS adalah memastikan Ukraina memiliki amunisi yang cukup untuk pertempuran melawan Rusia.
Amunisi untuk HIMARS masuk bagian inti dari paket bantuan militer terbaru AS untuk Ukraina yakni senilai 1 miliar dolar AS, sebagaimana diumumkan Senin kemarin.
Ada laporan saling berbeda mengenai jumlah sistem HIMARS yang sudah digunakan tentara Ukraina.
Rusia mengklaim telah menghancurkan enam, sementara Ukraina dan AS mengklaim semua senjata yang dikirim masih utuh.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait