Kisah Perempuan Gaza Alami Pengalaman Buruk, Dipaksa Telanjang Oleh Israel Menolak Beri Informasi

Anton Suhartono
Keterangan Foto: Seorang perempuan Gaza mengungkap pengalaman buruk, dipaksa melepas seluruh pakaian karena menolak beri informasi (Foto: Reuters)

GAZA, iNewsPortalAceh.id - Seorang perempuan Gaza mengungkap pengalaman buruk yang dialaminya. Perempuan berinisial FT itu dipaksa melepas seluruh pakaian kemudian berjalan di Kota Gaza.

“Tentara Israel memaksa saya untuk melepas pakaian dan celana dalam semuanya,” kata perempuan yang sudah memiliki beberapa anak itu, kepada Anadolu, belum lama ini.

Mulanya, para tentara memaksa FT melepas jilbab kemudian menggeledah seluruh tubuhnya. Kemudian tentara Zionis memasangkan alat elektronik di bagian tubuh sensitifnya.

Peristiwa itu, kata FT, terjadi pada akhir Desember 2023. Saat itu pasukan Israel menggerebek sebuah sekolah di Kota Gaza, tempat FT dan ratusan orang lainnya mengungsi.

“Tentara memisahkan laki-laki dari perempuan dan anak-anak, memaksa mereka melepas semua pakaian,” tuturnya.

Setelah itu mereka diperintah menuju masjid terdekat, yakni di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza untuk diperiksa.

“Tentara awalnya memerintahkan suami saya masuk masjid. Saya kemudian dipisahkan dari anak-anak untuk diinterogasi oleh tentara Israel,” ujarnya.

Dia diborgol, ditutup mata, kemudian dibawa menggunakan mobil militer.

“Saya meminta kepada tentara untuk memberi tahu nasib suami dan anak-anak saya, namun seorang tentara beteriak dan memerintahkan saya untuk diam dan hanya mengikuti perintah,” katanya.

FT dan beberapa perempuan Palestina lainnya dibawa ke penjara militer Israel.

“Para tahanan dipukuli, disiksa, jilbab dan pakaian mereka dilepas, kemudian dipaksa untuk mencium bendera Israel saat interogasi,” kenangnya.

Selama interogasi, mereka ditanya tentang Hamas, para pemimpin kelompok itu, serta faksi perlawanan Palestina lainnya.

“Setiap kali mengatakan tidak tahu apa-apa, kami dipukul, disiksa, dan dihina dengan kata-kata tidak senonoh,” ujarnya.

“Kami kedinginan, tapi mereka tak mau memberi kami selimut. Mereka memaksa kami mengenakan pakaian sangat tipis tanpa pakaian dalam, dan menolak mengizinkan kami mengenakan jilbab,” ujarnya lagi.

Setelah 11 hari, FT dipindah ke Penjara Damon dekat Kota Haifa, Israel.

Editor : Jamaluddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network