JAKARTA, iNewsPortalAceh.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan rasa syukurnya setelah proses pembahasan RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 terlaksana dengan baik. Dia menjelaskan, pendapatan negara dalam APBN Tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp2.463 triliun.
Pendapatan ini terdiri atas Penerimaan Perpajakan sebesar Rp2.021,2 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp441,4 triliun.
Sementara itu, Belanja Negara direncanakan sebesar Rp3.061,2 triliun, yang dialokasikan melalui Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.246,5 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp814,7 triliun.
"Saya sangat menghargai dukungan DPR untuk terus melanjutkan kebijakan ekonomi dan keuangan negara yang tepat, efektif, dan terkoordinasi. Semua demi Indonesia yang tetap tangguh dan tumbuh, bertransformasi menjadi negara yang semakin maju, makmur, adil, dan merata," tulis Sri Mulyani dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Selain itu, defisit APBN TA 2023 ditetapkan sebesar 2,84 persen dari PDB (secara normal Rp598,2 triliun).
Defisit ini merupakan penurunan secara bertahap dari 6,14 persen pada tahun 2020, 4,57 persen pada tahun 2021 dan 4,50 persen dalam Perpres 98 Tahun 2022.
Sri Mulyani menambahkan, APBN 2023 kembali didesain sebagai instrumen stabilitasi (shock absorber) agar dampak negatif kenaikan harga komoditas dapat ditekan seminimal mungkin.
Keputusan pemerintah bersama DPR untuk melakukan konsolidasi fiskal pada tahun 2023 merupakan keputusan yang benar dan sungguh penting, strategis, dan tepat waktu.
"Mengembalikan kesehatan APBN yang telah bekerja extraordinary selama ini adalah langkah bijak dan tepat dalam menghadapi turbulensi global dan melesatnya cost of fund yang begitu cepat," tuturnya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait