Pelaku melakukan tindakan pembunuhan secara kejam, mengingatkan pada masa konflik Aceh. Mereka merasa khawatir bahwa anak-anak mereka yang merantau juga dapat mengalami nasib serupa.
Mereka percaya bahwa siapa saja bisa menjadi korban jika negara tidak turun tangan dan tidak melakukan pemeriksaan mental terhadap semua aparat penegak hukum.
Zulfahah, salah seorang ibu berpendapat bahwa semua aparat penegak hukum perlu dilakukan pemeriksaan ulang, termasuk pemeriksaan terkait penggunaan narkoba.
Hal ini penting untuk mengetahui apakah oknum anggota Paspampres tersebut juga menggunakan narkoba, yang dapat menjelaskan tindakan biadab yang dilakukannya. Ini juga membuat ibu-ibu yang memiliki anak-anak merantau merasa cemas.
Diah, seorang ibu lainnya, mengungkapkan bahwa kasus ini telah menjadi sumber kekhawatiran bagi para ibu yang memiliki anak-anak yang merantau dan bekerja seperti korban. Dia merasa sedih atas kejadian yang menimpa Imam Masykur, karena insiden semacam itu bisa saja terjadi pada siapa saja dengan kasus yang berbeda.
Para ibu ini berharap bahwa kasus ini akan menjadi pelajaran bagi semua pihak sehingga kejadian serupa tidak terulang di Indonesia. Menurut pandangan mereka, pelaku harus dihukum dengan tegas agar tidak menimbulkan kekhawatiran lagi, terutama bagi ibu-ibu yang memiliki anak-anak yang merantau.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait