Jembatan Menuju Komplek Makam Linge Ambruk: GMNI Desak Periksa Dinas, Pengawas, dan Pelaksana Proyek

TAKENGON, iNewsPortalAceh.id-Beberapa waktu lalu, proyek pembangunan Rumah Adat Linge menciptakan kehebohan karena pengeluaran dana negara sebesar Rp1,8 milyar, namun pekerjaannya terkesan asal-asalan.

Kini, sorotan masyarakat Aceh Tengah beralih ke jembatan ambruk, yang merupakan proyek lanjutan pembangunan Rumah Adat Linge di Kecamatan Lingge, yang dikerjakan oleh CV. Ananda Mandiri pada tahun 2022 lalu.

Foto kondisi kerusakan jembatan sebelum ambruk beredar di grup WhatsApp masyarakat Aceh Tengah dàn menjadi sorotan, seperti penggunaan material dan kondisi konstruksi.

Dewan Pimpinan Cabang GMNI Aceh Tengah menyuarakan keprihatinan dan meminta aparat penegak hukum untuk memeriksa proyek lanjutan pembangunan Rumah Adat Linge.

Sekretaris DPC GMNI Aceh Tengah, M. Hamzah, menduga kurangnya kualitas beton dan spesifikasi dalam pembangunan jembatan menjadi penyebab ambruknya jembatan tersebut.

Hamzah mempertanyakan penggunaan anggaran sebesar Rp1.189.500.000 dari DOKA tahun 2022 dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah yang hanya bertahan satu tahun.

"Aparat penegak hukum harus segera periksa dokumen proyek, seperti as built, drawing, dan shop drawing," ucap Hamzah, Kamis (9/11/2023).

Ia juga mengharapkan aparat penegak hukum segera memanggil dinas terkait, konsultan pengawas, dan pelaksana kegiatan agar penyelidikan terhadap ambruknya jembatan ini dapat segera diungkap.

Sementara Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah, Harun Manzola, saat di konfirmasi terkait ambruknya jembatan tersebut (9/11/2022), menyampaikan bahwa dirinya belum menerima laporan resmi terkait ambruknya jembatan menuju komplek makam Linge.

"Sampai saat ini saya belum menerima laporan resmi terkait runtuh nya jembatan," terang Harun Manzola.

Editor : Jamaluddin