JAKARTA, iNewsPortalAceh.id - Kisah pilu dahsyatnya tsunamiAceh 19 tahun lalu yang jadi salah satu bencana terbesar di Indonesia.Dalam hal ini bencana alam dahsyat itu berlangsung pada 26 Desember 2004.
Gempa bermagnitudo (M) 9,3 disusul dengan gelombang tsunami itu telah menghancurkan bangunan-bangunan di Tanah Rencong.
Gempa besar tersebut terjadi sekira pukul 08.00 WIB yang berpusat 160 KM sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 kilometer.
Kejadian tersebut merupakan gempa bumi terdahsyat yang menghantam Aceh dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dengan bencana besar ini memunculkan beberapa kisah.
Berikut ini kisah pilu dahsyatnya tsunami Aceh 19 tahun lalu yang jadi salah satu bencana terbesar di Indonesia:
1. Rumah Sakit yang Tetap Merawat Pasien.
Salah satunya dirasakan dr Zainal, pemilik Rumah Sakit Harapan Bunda yang terletak di Desa Setui, Kecamatan Baiturahman, Kota Banda Aceh.
Kala bencana alam maha dahsyat terjadi, dr Zainal tetap membuka rumah sakitnya di saat semua fasilitas kesehatan di Ibu Kota Provinsi Aceh lumpuh total.
Alasan kemanusian dan panggilan jiwa demi membantu sesama mendorong dr Zainal rela tidak dibayar.
Tujuannya menyelamatkan jiwa yang masih selamat dari hantaman gelombang tsunami Aceh.
Dari pengakuan dr Zainal, ia bersama para medis di rumah sakit tetap membuka pelayanan agar bisa membantu ratusan korban yang masih selamat.
2. Saksi Hidup yang Terkubur Selama 7 Hari.
Teungku Sofyan (pada saat itu berumur 20 tahun) yang digulung ombak tsunami hingga beberapa kilometer.
Kemudian tertimbun reruntuhan bangunan selama tujuh hari tanpa makan tanpa minum, kini masih kuat bertahan hidup.
Saat ditemukan kondisi Teungku Sofyan sangat menyedihkan. Tubuhnya penuh luka. Kondisinya sangat lemah. Hanya matanya yang bergerak-gerak.
Dia ditemukan warga terkubur di reruntuhan bangunan. Saat itu yang terlihat hanya bagian kepala dan tangannya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait