TOKYO, iNewsPortalAceh.id - Korban tewas gempa bumi bermagnitudo 7,6 di Jepang bertambah menjadi 64 orang hingga Rabu (3/1/2024).
Gempa yang disusul dengan tsunami itu bertitik pusat di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, pada Senin (1/1/2024) pukul 16.01 waktu setempat.
Kantor berita Kyodo melaporkan, jumlah korban tewas tersebut berasal dari Ishikawa saja.
Ada empat prefektur lain yang terdampak cukup parah, termasuk korban luka, yakni di Niigata, Fukui, Toyama, dan Gifu. Masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Petugas yang dikerahkan ke lokasi menghadapi tantangan karena infrastruktur yang rusak serta putusnya pasokan listrik.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan proses penyelamatan masih berlangsung.
Petugas berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.
"Masih ada orang yang terjebak di bangunan-bangunan yang rusak maupun roboh. Pemerintah akan melakukan segala upaya, menempatkan keselamatan nyawa sebagai prioritas utama," ujar Kishida, seperti disiarkan stasiun televisi NHK.
Dia menambahkan, puluhan ribu orang kini mengungsi ke tempat yang lebih aman. Upaya penmyelamatan terkendala kerusakan, bahkan putusnya jalan.
Selain itu banyak jalan yang tertutup puing-puing reruntuhan bangunan. Pemerintah terpaksa menggunakan pesawat dan helikopter untuk mengantar bantuan ke lokasi-lokasi terdampak gempa yang sulit dijangkau dari darat.
Belum lagi kondisi cuaca buruk terjadi di beberapa wilayah, menambah tantangan dalam pengiriman bantuan dan tim penyelamat.
Badan Meteorologi Jepang melaporkan, beberapa wilayah terdampak gempa diguyur hujan sepanjang Kamis besok.
Jepang telah menerjunkan 10.000 tentara untuk pencarian, penyelamatan, dan operasi pengiriman bantuan kepada para korban gempa.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait