ANKARA, iNewsPortalAceh.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (29/5/2024) mengecam PBB karena gagal menghentikan pertumpahan darah di Rafah, Jalur Gaza Selatan. Dia pun menyebut semangat PBB telah mati.
“Apa gunanya PBB jika tidak bisa menghentikan genosida? Apa gunanya gedung-gedung ini jika nasib dunia berada di tangan lima negara? PBB bahkan tidak bisa melindungi stafnya sendiri. Semangat PBB sudah mati,” kata Erdogan di Parlemen Turki.
Dia lantas menyoroti fakta bahwa mayoritas negara anggota PBB mengakui Palestina.
Sayangnya, mereka semua tidak punya daya apa-apa untuk menghentikan pembantaian puluhan ribu rakyat Palestina oleh segelintir kaum zionis yang menamakan diri sebagai Israel.
“Lebih dari tiga perempat dari 193 negara anggota PBB mengakui Negara Palestina. Keputusan bersama dari 147 negara tidak dapat diserahkan kepada kebijaksanaan lima negara (anggota Dewan Keamanan PBB); 147 itu lebih banyak dari lima,” kata Erdogan.
Presiden Turki juga menuduh negara-negara Islam tidak mengambil tindakan.
Dia menambahkan bahwa tidak akan ada negara yang bisa aman, kecuali Israel berada di bawah kendali hukum internasional.
“Tunggu apa lagi untuk mengambil keputusan bersama? ...Teroris-teroris Israel menyusup ke kehidupan pribadi umat Islam dan berbagi foto dari kamar tidur mereka,” ucap Erdogan.
“Mereka memenggal leher bayi-bayi (Gaza). Jadi kapan Dunia Islam akan melindungi hak-hak saudara-saudaranya di Palestina? Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka atas hal ini,” kata pemimpin Turki itu lagi.
Dia mengatakan, Turki saat ini juga berada di bawah ancaman, karena perilaku barbar Israel tidak hanya terbatas pada Gaza.
Israel, menurut Erdogan, sama sekali tidak mengakui hukum dan peraturan internasional, sehingga mereka merupakan ancaman bagi seluruh umat manusia dan perdamaian dunia.
“Barbarisme (Israel) ini harus dihentikan segera oleh aliansi umat manusia sebelum menjadi lepas kendali,” ujarnya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait