PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Pidie Jaya (Panwaslih) mendapat kritik tajam atas kinerjanya dalam menangani dugaan pelanggaran dalam Pilkada.
Ketua Sekretariat Besar (Sekber) dari pasangan calon bupati dan wakil bupati Pidie Jaya Haji Sibral Malasyi dan Hasan Basri nomor urut 01, Mahlil, menyatakan bahwa Panwaslih seharusnya berperan sebagai pengawas yang aktif, namun dianggap pasif dan kurang responsif terhadap sejumlah pelanggaran yang terjadi di lapangan.
“Kami sudah melaporkan berbagai pelanggaran, tetapi banyak laporan yang tidak ditindaklanjuti. Beberapa laporan kami bahkan dihentikan tanpa alasan yang jelas, padahal bukti-bukti sudah kami sampaikan," ujar Mahlil.
Ia menambahkan, beberapa laporan dihentikan dengan alasan kadaluarsa, meskipun laporan sudah disampaikan dalam waktu yang sesuai aturan, yaitu kurang dari tujuh hari sejak pelanggaran diketahui.
Lebih lanjut, Mahlil menyoroti sikap Panwaslih Pidie Jaya yang diduga hanya menunggu laporan di kantor tanpa turun langsung ke lapangan untuk memantau situasi secara proaktif.
"Sangat disayangkan bahwa sampai hari ini, Panwaslih Pidie Jaya belum pernah mengeluarkan pernyataan resmi atau tindakan terkait insiden penembakan di Posko pemenangan tim Sabar, di Kecamatan Bandar Baru," katanya.
Mahlil mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Panwaslih yang dinilai tidak optimal.
Ia mempertanyakan masa depan demokrasi di Pidie Jaya jika pengawasan pelaksanaan Pilkada tidak berjalan dengan baik.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait