Mualem Apresiasi Langkah Cepat Penyelamatan Korban TPPO, Tegaskan Pentingnya Menjaga Marwah Aceh

Rilis
Muzakir Manaf Apresiasi Langkah Cepat Penyelamatan Korban TPPO, Tegaskan Pentingnya Menjaga Marwah Aceh.(Dok Ist).

BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id– Gubernur Aceh terpilih sekaligus Ketua Umum Komite Peralihan Aceh (KPA), H. Muzakir Manaf, menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah cepat KPA Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur dalam menyelamatkan korban dugaan perdagangan orang (TPPO) dan pemerkosaan di Malaysia.

Tindakan ini dinilai sebagai bentuk nyata pengabdian KPA terhadap masyarakat Aceh yang menjadi korban ketidakadilan, sesuai dengan semangat yang diamanahkan dalam MoU Helsinki.

"Saya menyampaikan apresiasi mendalam kepada Ketua KPA Luar Negeri, Abu Salam, beserta seluruh tim yang telah bekerja sigap menangani persoalan ini. Ini bukan hanya soal menyelamatkan korban, tetapi juga menjaga marwah Aceh di mata dunia," ujar Muzakir Manaf dalam pernyataannya, Sabtu (28/12/2024).

Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, juga secara khusus menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang ikut membantu proses penyelamatan korban.

"Banyak terima kasih saya ucapkan kepada pengurus Gulam Boss, khususnya kepada Pon Datuk Mansur, Tgk Raman, Tgk Mansur, dan seluruh jajaran yang telah ikut membantu menyelesaikan persoalan ini. Peran kalian sangat berarti dalam menjaga nama baik Aceh dan melindungi rakyat kita," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan terlepas dari latar belakang atau kemauan korban.

"Ini bukan hanya soal korban, tetapi keadilan harus ditegakkan.Tugas dan fungsi KPA sebagai penjaga kehormatan Aceh harus tetap dijalankan sebagaimana diamanahkan dalam MoU Helsinki," tambahnya.

Mualem juga menyerukan agar KPA terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah, khususnya dalam menangani isu-isu lintas negara yang melibatkan warga Aceh.

Ia menilai kasus ini sebagai pengingat bahwa perlindungan terhadap masyarakat Aceh, baik di dalam maupun luar negeri, harus menjadi prioritas utama.

"KPA memiliki tanggung jawab moral dan sejarah untuk melindungi rakyat Aceh. Kasus ini menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih peka terhadap ancaman perdagangan manusia, yang seringkali menargetkan kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak," tegasnya.

Selain itu, ia meminta masyarakat Aceh lebih waspada terhadap berbagai modus kejahatan, khususnya yang melibatkan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

"Marwah Aceh harus tetap dijaga. Kejadian ini adalah peringatan bahwa kita harus terus memperkuat sinergi untuk melindungi rakyat Aceh dari ancaman yang merusak harga diri dan kehormatan kita," pungkasnya.

Kasus TPPO ini melibatkan seorang gadis berusia 17 tahun asal Kabupaten Pidie, Aceh, yang berhasil diselamatkan setelah ditemukan dikurung di sebuah hotel di Malaysia.

Langkah cepat dari KPA Luar Negeri di bawah kepemimpinan Abu Salam dan dukungan penuh dari KBRI Kuala Lumpur menuai apresiasi dari berbagai pihak.

Pesan tegas dan ucapan terima kasih Mualem ini menegaskan kembali peran KPA dalam menjaga nilai-nilai keadilan dan perlindungan terhadap masyarakat Aceh, sebagaimana tertuang dalam butir-butir perjanjian damai MoU Helsinki.

Editor : Jamaluddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network