Kejadian serupa pernah terjadi di masa lalu. Pada 1954, lebih dari 400 orang tewas akibat terinjak-injak atau tenggelam dalam satu hari festival. Pada 2013, 36 orang juga meninggal dalam insiden serupa saat festival berlangsung di Prayagraj.
Dengan sejarah kelam yang terus berulang, insiden terbaru ini kembali menyoroti tantangan besar dalam mengelola kerumunan di salah satu festival keagamaan terbesar di dunia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait