Terkait Wacana 4 Batalyon di Aceh, Ini Kata Alumni Lemhanas Herman Fithra

Jamalpangwa
Terkait Wacana 4 Batalyon di Aceh, Ini Kata Alumni Lemhanas Herman Fithra.(Dok Ist).

ACEH UTARA, iNewsPortalAceh.id - Akademisi dan juga alumni Lemhanas Herman Fithra mengatakan, dirinya sangat setuju dengan wacana penambahan Empat Batalyon Teritorial di Aceh, diantaranya satuan Batalyon kesehatan, pangan dan konstruksi.

“Itukan ada dua pendapat dosen Unimal, Pak Kemal dan Al Haidar dari Ilmu antropologi yang kurang sepakat istilahnya. Kalau saya berbeda, melihatnya dari sisi wawasan kebangsaan, karena saya dari alumni Lemhanas,”  Akademisi dan juga rektor di Universitas Malikussaleh itu menyebutkan, seharusnya sebagai negara yang besar, supaya mandiri, tidak didikte asing, kebutuhan pangan harus betul-betul dicukupi oleh bangsa sendiri.

“Sekarang ada program Presiden ketahan pangan menuju kemandirian pangan Indonesia, harus ada yang menghimpun menggerakan itu, salah satunya yang paling siap adalah TNI yang mudah dimobilisasi,” sebutnya.

Kemudian, Fithra juga mengatakan, adanya rencana pengembangan empat Batalyon di Aceh, termasuk program penerimaan TNI dari sarjana pertanian,.

“Saya sangat mendukung program Pangdam IM, Pak Niko, karena itu bagi saya akan memperkuat Aceh sebagai daerah agraris sehingga pangannya itu tercukupi dan bisa mendorong untuk bisa dikirim ke provinsi yang lain, itu satu sisi,” ujarnya.

Alumni Lemhanas itu juga mengatakan, akan banyak menggunakan TNI yang putra Aceh sendiri yang dikasih kesempatan lebih luas, secara otomatis dapat meningkatkan nasionalisme, itu perlu, artinya jangan dilihat dari sisi tentara itu berperang.

“Tentara Indonesia itukan bukan hanya untuk berperang, juga ada TNI manunggal bersama rakyat, jadi banyak hal yang dilakukan tentara saat tidak berperang, dan itu keuntungan bagi kita masyarakat, jadi jangan cuman dilihat dari sisi TNI itu pasti berperang,” ujarnya.

Dia menekankan, TNI juga dipakai pada masa damai salah satunya program pemerintah, menyukseskan ketahanan pangan.

“Kita lihat masih banyak di daerah kita lahan-lahan di Aceh tidak produktif, masih banyak lahan tidak terpakai, kosong begitu, nah ini yang perlu didorong agar semua lahan itu tidak jadi lahan tidur dan bisa berguna, salah satunya berharap dari TNI untuk membantu mengembangkannya,” sebutnya.

Kemudian yang kedua, apabila ditambah dibangun Empat Batalyon akan berdampak mendongkrak ekonomi, ada ratusan prajurit, maka akan tumbuh, baik mereka berbelanja, berinteraksi, jadi ada uang yang berputar dibelanjakan, itu juga harus dipahami, tumbuhnya sektor ekonomi baru di kawasan tersebut, itu perlu.

“Jadi harus dipahami, tambahan empat batalyon baru itu bukan tempur, jangan nanti ditambah-tambahi dan digiring, banyak kali tentara di Aceh, untuk apa, emang Aceh mau perang, nah kawan kawan melihat dari sisi itu,” Rektor Herman menyebutkan, Dia melihat dari sisi positif, demi mensukseskan program pemerintah ketahanan pangan, ketahanan energi, akan tumbuh ekonomi baru, maka terbuka kesempatan putra-putri atau anak-anak Aceh lapangan kerja, membangkitkan semangat nasionalisme, nah itukan hal yang baik yang harus disuarakan.

“Saya sebagai akademisi dan alumni Lemhanas melihat isu suatu permasalah yang beredar saat ini, dari sisi yang lebih luas lebih komprehensif jadi tidak melihat sepotong-sepotong,”

“Kalau kita itukan pendidikan di Lemhanas, diajarkan bagaimana memandang Indonesia secara keseluruhan tidak sepotong-sepotong, maka pentingnya wawasan kebangsaan,” tegasnya.

Menurutnya, sebagai akademisi maupun masyarakat sangat mendukung adanya penambahan batalyon di Aceh.

“Kenapa mendukung, karena TNI itu jangan dilihat dari sebatas untuk berperang, tetapi TNI juga digunakan pada masa damai manunggal bersama rakyat,” Fithra menguraikan, saat ini perlunya peran semua kalangan dan rakyat indonesia dalam menyukseskan program Presiden Prabowo, yakni ketahan pangan, ketahanan energi, dan program penambahan Batalyon.

“Batalyon yang akan ditambah ini bukan untuk bertempur tapi juga batalyon untuk mengisi pada masa damai, seperti ketahan pangan, jadi tidak semata-mata untuk tempur,”

“Saat ini kan ada program penerimaan tentara berbasis sarjana pertanian, ada juga Batalyon Zeni untuk bangunan, ada juga nanti Batalyon untuk kesehatan, jadi bukan untuk hanya tempur, itu yang harus dipahami dan harus di cerahkan, agar masyarakat paham termasuk mereka,”  Rektor Fithra menerangkan, adanya tambahan batalyon dapat membuka kesempatan lebih besar anak-anak aceh menjadi anggota TNI, pasukan prajurit TNI organik sama dengan seperti Batalyon yang sudah ada di Aceh.

Editor : Jamaluddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network