PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id — Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2024 mencapai angka Rp96.756.596.313,13 atau sekitar 88% dari target yang ditetapkan sebesar Rp110 miliar.
Angka tersebut terungkap dalam agenda presentasi pendapatan pajak dan retribusi kabupaten yang berlangsung pada Kamis, 17 Juli 2025, saat kunjungan kerja Panitia Khusus (Pansus) DPRK Pidie Jaya ke RSUD setempat.
Meski belum mencapai target maksimal, capaian ini disebut cukup menggambarkan kontribusi RSUD sebagai penyumbang PAD terbesar bagi daerah.
Komposisi Pendapatan RSUD Pidie Jaya 2024:
Dari total Rp96,75 miliar lebih pendapatan, berikut rincian sumber utamanya:
Asuransi BPJS (JKN): Rp93.336.321.976
Ambulans (JKN): Rp610.835.700
Obat Kronis (JKN): Rp487.381.104
Asuransi Jasa Raharja: Rp1.221.793.548
BPJS Ketenagakerjaan: Rp37.610.610
Layanan Umum (Partikular): Rp418.127.500
Kerja Sama: Rp162.909.000
Hasil Giro Bank: Rp1.200.090,13
Pendapatan Lain-lain: Rp480.416.785
Direktur RSUD menyampaikan bahwa status rumah sakit saat ini masih berada di level Tipe B, namun dengan potensi dan dukungan anggaran serta pelayanan yang meningkat, target optimalisasi PAD tahun berikutnya bisa lebih realistis dicapai.
Evaluasi & Harapan Pansus DPRK Pansus DPRK Pidie Jaya menyambut baik transparansi dalam penyampaian laporan tersebut, namun tetap menyoroti perlunya evaluasi untuk menutup gap antara target dan realisasi, serta memperluas layanan non-JKN agar RSUD lebih mandiri secara finansial.
“Kami ingin RSUD ini tidak hanya andal secara medis, tapi juga mampu menjadi motor pendapatan daerah tanpa mengabaikan kualitas layanan kepada masyarakat,” ujar Nazaruddim Ismail Ketua Pansus dalam sesi tanya jawab di ruang konferensi RSUD Pidie Jaya.
Kinerja RSUD Pidie Jaya dinilai cukup progresif dalam memberikan kontribusi keuangan bagi daerah.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait
