Mobil Dinas Wabup “Raib” di Halaman Kantor Pemkab, Ternyata Dibawa ke Bengkel Tanpa Izin

Lukman Hakim
Wakil Bupati Jember Djoko Susanto buka suara terkait mobil dinasnya yang mendadak raib dari halaman Kantor Bupati. (Foto: iNews)

JEMBER, iNewsPortalAceh.id – Kehebohan terjadi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember usai mobil dinas Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, mendadak raib dari halaman depan kantor bupati.

Kendaraan jenis Toyota Innova Venturer hitam berpelat P2 itu menghilang begitu saja, meski kuncinya masih tersimpan rapi di ruang kerja sang Wabup.

Kejadian yang semula coba ditutupi akhirnya mencuat ke publik setelah Wabup Djoko angkat bicara di hadapan awak media, Minggu (27/7/2025).

“Saya memang jarang pakai mobil dinas itu. Mobilnya biasa saya parkir di depan kantor, sebagai simbol efisiensi dan contoh kepada ASN. Tapi tiba-tiba hilang tanpa kabar,” ujar Djoko.

Kejadian tersebut pertama kali disadarinya pada Senin (21/7/2025). Ia sempat mengira mobil hanya dipindah ke bagian belakang, namun setelah dicek seluruh area kantor, kendaraan itu tak ditemukan.

Yang membuat situasi makin janggal, tidak ada satupun staf atau petugas Satpol PP yang tahu keberadaan mobil dinas tersebut.

Bahkan upaya Djoko menghubungi Pj Sekda Jember, Jupriono, melalui staf dan nota dinas tidak mendapat respons.

Ia akhirnya melayangkan surat peringatan dua kali dalam seminggu karena tak kunjung mendapat kejelasan.

“Kalau benar ada yang mengambil tanpa izin, apalagi mobil dinas Wakil Bupati, berarti keberaniannya luar biasa. Ini bukan sekadar soal kendaraan, tapi menyangkut moral dan disiplin birokrasi,” tegasnya.

Namun drama itu berakhir tak lama kemudian. Pj Sekda Jupriono akhirnya buka suara dan menjelaskan bahwa mobil tersebut sebenarnya tidak hilang, melainkan dibawa ke bengkel untuk diperbaiki.

“Mobil itu sudah lama terparkir dan terlihat kotor. Kami berinisiatif untuk mencucinya. Tapi karena mesin mati, akhirnya dibawa ke bengkel,” terang Jupriono.

Meski demikian, polemik ini mengundang pertanyaan besar: mengapa kendaraan dinas seorang wakil kepala daerah bisa dibawa tanpa sepengetahuan pemilik sahnya? Dan mengapa informasi sekecil itu tak bisa disampaikan secara transparan? Djoko menegaskan, peristiwa ini harus menjadi bahan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen aset dan etika kerja di Pemkab Jember.

“Saya tidak ingin membesarkan masalah. Tapi jangan anggap diam saya itu lemah. Ini soal tanggung jawab,” pungkasnya.

Editor : Jamaluddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network