TAKENGON, iNewsPortalAceh.id — Keputusan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menertibkan alat tangkap tradisional jenis Cangkul Padang dan Dedem di kawasan Danau Laut Tawar memicu reaksi beragam (29/7/2025).
Di satu sisi, kebijakan ini dianggap sebagai langkah pelestarian lingkungan. Namun di sisi lain, para nelayan mempertanyakan keadilan, terutama terkait praktik reklamasi disepadan Danau Laut Tawar yang justru luput dari penertiban.
Penertiban yang dimulai sejak pertengahan Juli 2025 ini membuat ratusan nelayan harus merelakan alat tangkap mereka dibongkar.
Meski kecewa, paranelayan memilih patuh demi menjaga ekosistem danau dan kelangsungan hidup ikan endemik depik.
“Kami frustrasi, tapi demi danau ini dan anak cucu nanti, kami bongkar juga. Tapi kenapa yang lain diam saja soal reklamasi?” keluh Aramiko, nelayan asal Kampung Gunung Suku.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait