Dikatakannya, kita hanya melarang truk bermuatan material berat melintas di jalan kecamatan tersebut. Pasalnya, jalan utama Kecamatan Nibong rusak parah di beberapa titik akibat sering dilintasi truk mengangkut batu gajah, pasir bercampur kerikil, dan tanah dari Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara.
Ia menambahkan, Massa aksi itu berjumlah sekitar 60 orang mendapat pengawalan dari personel Polsek Nibong. Sementara itu, Koordinator aksi, Abdurrahman, yang juga Mukim Simpang Paya mengatakan masyarakat melakukan protes terhadap pihak pengelola galian C dan batu gajah, pasir bercampur kerikil, dan tanah.
Sebab, pengangkutan material berat dari Meurah Mulia itu menggunakan truk yang melintasi Nibong telah menyebabkan badan jalan rusak berat di sejumlah lokasi.
Abdurrahman menyebut masyarakat tidak ingin jalan yang menghubungkan Nibong dengan Meurah Mulia tersebut semakin bertambah rusak di titik lainnya tanpa kepedulian dari pengelola galian yang ada di kecamatan tetangga.
“Truk itu mengambil batu gajah dari Kecamatan Meurah Mulia melintasi jalan utama Kecamatan Nibong, mengakibatkan kerusakan jalan. Maka kita protes terhadap pihak pengelola pengambilan batu gajah yang ada di kecamatan tersebut. Tapi kami tidak tahu batu itu dibawa kemana. Kondisi ini terjadi lima bulan terakhir. Tuntutan kami, badan jalan yang sudah rusak harus diperbaiki kembali,” harapnya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait