PIDIE JAYA,iNews.id- Sejumlah 29 ekor ternak sapi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, di kabarkan terindikasi dugaan kasus penyakit mulut dan kuku sejak 13 Mei 2022 lalu.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Pidie Jaya, Syukri Itam,Spd, melalui Kabid Peternakan, drh.Amirullah.Msi, menyebutkan dugaan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terindikasi ada sekitar 29 ekor ternak di wilayahnya.
"Dengan adanya indikasi terduga PMK dari 13 Mei 2022 lalu, terpaksa pasar hewan di Kecamatan Bandar Dua Ulee Glee di tutup sementara untuk memutuskan siklus penyebaran penyakit PMK dengan waktu belum bisa di tentukan," sebut Amirullah pada Selasa (31/05/2022).
Adapun data yang di peroleh dari pihak dinas perkebunan dan peternakan Pidie Jaya, Aceh, bahwa kasus terindikasi itu masih menunggu hasil lab dari balai vet Medan.
Bahwa balai vet telah melakukan pengambilan sampel dari 12 ekor ternak sapi di dua Kecamatan, di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada tanggal 18-22 Mei 2022, sampel yang di ambil di Kecamatan Bandar Dua berjumlah 10 ekor ternak sapi dan Kecamatan Ulim sebanyak 2 ekor ternak sapi.
Selanjutnya untuk penanganan kasus penyakit PMK petugas peternakan melakukan pengobatan rutin kelapangan dengan pemberian antibiotik dan vitamin dengan cara penyuntikan.
Selain itu petugas juga melakukan penyemprotan kandang sekaligus memberikan penyuluhan kepada masyarakat petani ternak.
"Kita berikan penyuluhan supaya ternak tentang penanganan PMK seperti isolasi ternak sehat dan sakit, ternak jangan dilepaskan dari kandang, tidak memasukkan dan mengeluarkan ternak dari daerah terjangkit dan menjaga kebersihan lingkungan kandang,"imbuh Amirullah.
Kendati, pihaknya akan terus memantau kondisi kesehatan ternak-ternak yang ada di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, agar terhindari dari wabah PMK tersebut.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait
