ABDYA, iNews.id- Sepasang suami istri di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, tinggal di gubuk yang terbuat dari terpal, sehari-sehari kepala keluarga mencari nafkah membantu warga sekitar saat panen mangga, dengan upah dua puluh ribu rupiah.
Di gubuk berukuran empat kali empat meter yang terbuat dari terpal, bertiang bambu dan beralaskan kayu.
Rubianti tinggal bersama suami dan anak semata wayangnya, mereka sekeluarga tinggal di tempat yang disebutnya pondok ini.
Sejak Desember 2021 tahun lalu gubuk sederhana ini dibangun diatas tanah kebun warisan suaminya di Desa Meunasah Sukon, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh.
Rubianti (45) tahun dirinya sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan juga berkebun dengan memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumahnya.
Mulai menanam bayam, terong dan juga kacang tanah untuk membantu ingkam keluarga, sementara anaknya masih berusia tiga tahun dan belum memasuki pendidikan.
Suaminya Aidil Azhar (40) sehari menafkahi keluarganya menjadi pekerja serabutan, kadang bantu warga sekitar untuk memetik mangga jika memasuki musim panen, dengan pendapatan dua puluh ribu rupiah perhari.
Tak ada listrik di rumahnya jika malam tiba Rubianti menggunakan pelita dari minyak tanah untuk penerangan, dinginnya angin malam sudah menjadi teman bagi mereka.
“kerjanya kadang kalau ada musim mangga dia pergi cari mangga, begitu kan, serabutan, ngga tentu mana yang dapat kerjaan yang penting halal, sudah alhamdulillah kan, BLT kemarin tu ada, sebulan Rp300 ribu, (PKH) ngga ada, (BPNT) ngga ada juga.” sebut Rubiati.
Selain itu, di gubuk yang sempit tersebut menjadikan sebagai tempat tidur dan dapur. "Tidur, masak, semualah di sini karena memang sudah tinggalnya disini kan. (ke kamar mandi) pergi ke belakang sana ada parit lewat kebun orang.” Ujarnya kepada wartawan iNews.id
Sementara itu Salman Us, Keuchik Meunasah Sukon menyebutkan bahwa Rubiati salah satu warga nya yang memiliki kondisi kehidupan miris dan tinggal di gubuk tak layak huni
“lebih kurang 7 bulan atau 6 bulan lah, bahkan ekonomi ke bawah, Itulah paling-paling manjat mangga kan cari beras satu bambu satu hari kan, Saya kurang tahu kan, saya baru menjabat satu bulan.” sebut Salman Keuchik Meunasah Sukon, saat dijumpai iNews.id ditempat terpisah.
Dilahan yang sama juga terdapat kamar mandi dari terpal yang terpisah dari rumahnya, kamar mandi tersebut hanya digunakan untuk mencuci piring serta mandi.
Sementara untuk buang air besar biasanya di parit yang tak jauh dari rumahnya untuk menuju ke jamban Rubianti dan suaminya harus melewati kebun orang lain terlebih dahulu.
Sebelum tinggal dirumah yang dibalut terpal ini, rubianti dan keluarga sempat tinggal di rumah saudaranya di Desa setempat selama enam tahun, lalu memutuskan untuk tinggal dirumahnya sendiri meski tak layak huni, rubianti dan suaminya berharap adanya perhatian dari para dermawan.
Editor : Jamaluddin