ACEH UTARA, iNews.id- Setelah viral di media sosial satu rumah warga yang ditempati bersama keluarganya dibuat dengan plastik dan tepas di pedalaman Kabupaten Aceh Utara, Aceh, kini bantuan terus mengalir ke rumah dhuafa tersebut.
Bantuan bangunan rumah baru layak huni pun datang dari lembaga relawan netizen medsos, bantuan sembako dan uang tunai juga datang dari ketua dprk Aceh Utara bersama Baitul Mal.
Bantuan kemanusian terus mengalir yang prihatin melihat keluarga Abdurrahman yang tinggal bersama kedua anaknya di rumah tidak layak huni di desa pedalaman Seumirah, Kabupaten Aceh Utara,Aceh.
Pasca beredarnya foto dan video di medsos warga miskin ini yang menempati rumah berdinding dan beratap plastik dan tepas bantuan kemanusian mulai datang ke lokasi.
Teungku Arafat Ali Ketua DPR Kabupaten Aceh Utara bersama Zulfikar Kepala Baitul Mal langsung terjun ke lokasi untuk melihat langsung dan menyerahkan bantuan sembako dan sejumlah uang tunai kepada keluarga miskin ini.
Kondisi tempat tinggalnya sangat memprihatinkan seperti lantai beralas tanah dinding dan atap ditutup dengan plastik dan terpas.
Padahal dana untuk APBA setiap tahunnya sangat besar diberikan oleh pemerintah pusat ditambah lagi Aceh daerah penghasil sumber daya alam migas dan banyak proyek vital (PROVIT) yang beroperasi di Aceh khususnya di Aceh Utara.
Adurrahman Jalil berumur 55 tahun yang bekerja sebagai pekebun dan buruh lepas sudah delapan tahun tinggal di rumah tidak layak huni ini.
Ia tinggal bersama kedua anaknya yang masih kecil sedangkan istrinya telah meninggal dunia, rumah yang dihuninya dibuat dari palstik dan tepas sehingga bila musim penghujan dan angin kencang akan mengenangi tempat tidur dan pakaian karena bocor.
Abdurrahman Jalil Warga Seumirah mengaku sebelumnya pernah datang Kepala Desa ke rumahnya mengambil foto namun hingga delapan tahun tidak ada bantuan dan terpaksa tinggal di rumah yang dibuatnya dengan plastik dan tepas.
"Tidak bisa bicara apa-apa lagi karena kondisi saya membuat sakit jantung, tidak tahu mau bilang apa lagi nanti kalau saya bicara panjang bisa sedih sakit jantung, saya sejak dulu tinggal desa ini dan sudah 8 tahun tinggal dalam rumah plastik ini dan saya sudah 2 kali membuat rumah pakai plastik karena sudah rusak, Kepala desa juga tidak pernah menanyakan tentang kondisi tempat tinggal saya namun kepala desa sering mengambil foto tetapi tidak ada kabar apa apa selanjutnya," sebut Abdurrahman.
"Saya tinggal bersama bertiga sama anak-anak dan satu sudah berumur 14 tahun, Anak saya kadang-kadang tidur di balai pengajian dan tidak sedangkan ibunya telah meninggal," imbuhnya.
Dalam kunjungan Ketua Dprk Aceh Utara bersama baitul mal ke lokasi ini juga menemukan satu lagi rumah tidak layak huni yang bersebelahan dengan rumah Abdurrahman.
Kondisi rumahnya juga sangat prihatin yang di huni oleh saudah seorang janda bisu yang tinggal bersama putranya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.Atap dan dinding rumahnya sudah hancur dan nampak langit-langit dan bila hujan turun akan mengenangi air di dalam rumah janda miskin iniprihatin terhadap nasib janda miskin dan bisu tersebut Teungku Arafat Ali Ketua DPR Kabupaten Aceh Utara bersama Zulfikar Kepala Baitul Mal juga menyerahkan bantuan sembako dan sejumlah uang tunai.
Pihak baitul mal aceh utara juga akan membangun rumah baru untuk sauda yang layak huni.
Ketua Dpr Kabupaten Aceh Utara Teungku Arafat Ali mengatakan dirinya mengetahui masih ada rumah warga yang tidak layak huni setelah melihat informasinya di medsos.
Sementara itu Zulfikar, Kepala Baitul Mal Aceh Utara mengatakan dalam waktu dekat kedua rumah tersebut akan dibangun rumah semi permanen.
Selama ini provinsi aceh setiap tahunnya mendapatkan APBA dan APBD Aceh Utara sangat besar, ditambah lagi Aceh daerah penghasil sumber daya alam migas dan banyak proyek vital (PROVIT) yang masih beroperasi di Aceh khususnya di Aceh Utara namun warga miskin tempat tinggalnya sangat memprihatinkan.
Editor : Jamaluddin