Sedapnya Mie Daging Sapi di Pasar Ulee Glee Pidie Jaya

PIDIE JAYA, iNews.id - Tanah rencong Aceh merupakan daerah yang memiliki sejuta destinasi lokasi wisata bahari laut dan religi yang bisa memikat perhatian wisatawan manca negara untuk berkunjung ke Aceh.

Namun Aceh selain memiliki lokasi atau spot spot wisata bahari laut dan religi yang indah, Aceh juga terkenal dengan masakan kuliner nya yang nikmat dan sedap.

Baca Juga

Cara Masak Daging Kurban Supaya Empuk dan Nikmat

Salah satu nya mie daging sapi khas Ulee Glee,Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, di mana mie Aceh ini di masak bersama dengan daging sapi segar sehingga membuat lidah penikmat tak mau berhenti mengunyahnya.

"Kalau hari-hari Meugang atau jelang lebaran seperti ini laku mie banyak, apalagi di samping kami ada nya penjual daging sapi yang masih segar, maka banyak orang yang ingin buat mie daging sapi," sebut Murtaza (25) penjual mie Aceh di Pasar Ulee Glee, Jumat (08/07/2022).

Biasa nya di hanya menjual beberapa kilo gram mie Aceh saja, namun di karenakan ada tradisi Meugang dengan banyak nya penjual daging sapi sehingga membuat mie nya pun banyak laku.

Baca Juga

Syahbandar Tapaktuan Bagikan Daging Qurban Kepada Masyarakat Sekitar Pelabuhan

"Ini kan setiap tahun ada tradisi ini dengan banyak nya para pembeli daging dan penjual daging, satu porsi mie kita jual hanya sepuluh ribu rupiah, daging di bawa sendiri oleh mereka," jelas Murtaza.

Sementara itu Syukri Syarifuddin (31) penikmat mie daging sapi menyebutkan bahwa menikamti mie daging sapi segar seperti ini hanya ada setahun sekali di mana ada nya tradisi jual daging sapi di pasar tepatnya pas mau Meugang lebaran.

"Ini daging masih segar baru di sembelih sapi nya, namun yang masak mie pun pas bumbu nya, sehingga membuat masakan mie daging sapi menjadi sedap dan nikmat, pokok nya Mak yusss rasa mie nya," ungkap Sukri.

Baca Juga

MRI Salurkan 3000 Paket Daging Qurban Dari Turkiye Untuk Masyarakat Pidie dan Pidie Jaya

Makanya Aceh pun terkenal dengan berbagai menu makanan khas yang nikmat dengan olahan rempah-rempahan asli tanah rencong Aceh, apalagi menyantap mie di pusat pasar dengan suasana keramahan para pembeli dan pedagangnya.

Editor : Jamaluddin