get app
inews
Aa Read Next : 6 Orang Korban Mobil Masuk Jurang di Beutong Ateuh Dilarikan ke RSUD Datu Beru Takengon

6 Konspirasi Kematian Lady Diana, Apakah Benar Dibunuh atau Murni Kecelakaan?

Senin, 19 September 2022 | 16:14 WIB
header img
Putri Diana atau Lady Diana, meninggal bersama sang kekasih, Dodi al-Fayed, dalam kecelakaan mobil di Prancis pada 1997. (Foto: Ist.)

JAKARTA, iNewsPortalAceh.id– Konspirasi kematian Lady Diana banyak beredar di kalangan masyarakat Barat. Meninggalnya mantan istri Raja Charles III itu pada 1997, membuat khalayak dunia gempar pada saat itu.

Sampai saat ini, kematian Putri Diana masih juga menjadi perbincangan publik. Ada berbagai spekulasi yang merebak seputar peristiwa itu.

Lalu apa saja konspirasi kematian Lady Diana? Mari simak informasinya dibawah ini.

1. Sabuk pengaman disabotase

Teori konspirasi pertama, saat kecelakaan terjadi, Lady Diana dan sang kekasih Dodi al-Fayed tidak mengenakan sabuk pengaman. Padahal, kewajiban mengenakan sabuk pengaman bagi penumpang mobil telah diberlakukan di Prancis sejak 1978.

Hal itu lantas memunculkan anggapan bahwa kendaraan mereka sudah disabotase. Setelah mobil ringsek yang ditumpangi Diana dipulangkan ke Inggris pada 2005, hasil analisis menunjukan bahwa sabuk pengaman di tempat duduknya dalam keadaan baik.

Namun, ada kemungkinan mengalami kerusakan akibat kecelakaan.

2. Tidak ada rekaman CCTV Konspirasi kematian Lady Diana selanjutnya yaitu tidak ada rekaman CCTV di sekitar lokasi kecelakaan. Ayah Dodi al-Fayed, Mohamed al-Fayed, pada 2003 mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 10 CCTV di rute yang dilewati mobil yang ditumpangi putranya bersama Diana.

Itu termasuk satu CCTV yang terdapat di pintu masuk terowongan. Namun tidak ada satu pun rekaman dari semua CCTV pada malam itu. Bahkan The Independent melaporkan, ada lebih dari 14 CCTV di sepanjang underpass Pont de L'Alma.

Namun, tidak ada satupun CCTV yang merekam tabrakan fatal tersebut.

3. Putri Diana disebut sedang hamil anak Dodi al-Fayed Menurut ayah Dodi al-Fayed, ada alasan mengapa Lady Diana dibunuh. Fayed mengatakan, keluarga kerajaan tidak bisa menerima seorang muslim Mesir pada akhirnya menjadi ayah tiri Raja Inggris di masa depan (maksudnya Pangeran William atau Pangeran Harry).

Karena itulah, Inggris berencana untuk membunuhnya. Akan tetapi, kehamilan Lady Diana ini tidak ditemukan selama pemeriksaan autopsi. Tes pada darah Lady Diana juga menemukan tidak ada tanda-tanda dirinya hamil.

4. Ada kilatan cahaya terang Teori konspirasi kematian Lady Diana selanjutnya adalah soal kilatan cahaya yang terang. Banyak orang yang melaporkan melihat kilatan saat mobil menuju ke terowongan sehingga kilatan yang disalahkan atas kecelakaan tersebut.

Namun, masalah ini terlalu banyak yang melaporkan pada waktu yang berbeda, dari tempat yang berbeda. Ada banyak juga kilatan cahaya pada malam itu, termasuk dari para fotografer yang mengikuti mobil Diana, serta cahaya lampu depan kendaraan mereka.

Akan tetapi, tidak satupun dari mereka menjadi bagian dari konspirasi tersebut.

5. Mobil Fiat Uno misterius Hasil analisis kecelakaan menunjukkan, mobil yang ditumpangi Lady Diana sempat bersenggolan dengan sebuah mobil Fiat Uno berwarna putih.

Itu tampak dari cat putih yang berbekas di badan mobil yang ditumpangi Diana. Ayah Dodi al-Fayed juga menduga mobil Fiat Uno tersebut sengaja digunakan untuk merintangi jalan di depan mobil Lady Diana, sehingga menyebabkan mobil yang ditumpangi mantan istri Raja Charles III itu berbelok dan menabrak sisi terowongan.

Sampai hari ini, mobil Fiat Uno itu belum ditemukan.

6. Sabotase perawatan medis Konspirasi kematian Lady Diana yang terakhir adalah soal “sabotase perawatan medis”. Munculnya teori ini disebabkan perawatan Diana dilakukan di lokasi kejadian, bukan rumah sakit.

Banyak yang beranggapan, jika saja Diana dan kekasihnya langsung dilarikan ke rumah sakit, nyawanya mungkin masih bisa diselamatkan.

Namun, teori konspirasi ini pun akhirnya terbantahkan, karena prosedur perawatan korban kecelakaan di Prancis memang menganjurkan perawatan di tempat kejadian sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Tak hanya itu, sabotase terhadap perawatan medis tentunya memerlukan keterlibatan tenaga kesehatan yang tidak sedikit dan rumit.

Para pelakunya pun bisa dikenakan sanksi karena melanggar etika profesi.

Editor : Jamaluddin

Follow Berita iNews Portalaceh di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut