get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Tak Terduga saat Umrah, Perempuan Cantik Ini Berbagi Cerita Serasa Doanya Dijawab

Kisah Wanita Karyawan Swasta, Sambilan Jadi PSK akibat Melonjaknya Biaya Hidup

Jum'at, 28 Oktober 2022 | 19:40 WIB
header img
Ilustrasi banyak perempuan di Inggris berkeja sambilan sebagai PSK karena lonjakan biaya hidup (Foto: Reuters)

LONDON, iNewsPortalAceh.id - Inggris diterpa krisis ekonomi yang menyebabkan biaya hidup melonjak. Warga di London terpaksa berhemat, mengurangi makan sampai mencari tambahan.

Krisis yang menyebabkan lonjakan biaya hidup, baik kebutuhan pangan maupun energi, di Inggris sudah terjadi sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan semakin parah setelah itu.

Bahkan para perempuan karyawan swasta terpaksa mencari tambahan dengan menjadi pekerja seks komersial (PSK).

Martha, bukan nama sebenarnya, salah satu dari sekian banyak perempuan yang menerima panggilan melalui online untuk melayani para pria.

Menurut dia, tak ada pilihan lain, dia dan perempuan lain harus mencari tambahan dengan menjual diri.

Dia menjadi PSK online sejak tahun lalu sebagai sambilan dari pekerjaan utamanya di bidang ritel.

Meski demikian penghasilannya sebagai PSK tetap tidak cukup untuk menutupi biaya hidup. Dia mengatakan, pekerjaan sebagai PSK bukan lagi cara mudah untuk mendapatkan uang saat ini.

Persaingan menjadi ketat karena semakin banyak perempuan memilih pekerjaan ini.

"Orang lain (pesaing) menawarkan lebih dengan bayaran lebih murah karena mereka sangat butuh uang," kata perempuan 29 tahun itu, kepada Reuters, dikutip Selasa (18/10/2022).

Penghasilan hariannya sebagai PSK turun dalam beberapa bulan terakhir menjadi sekitar 150 poundsterling atau sekitar Rp2,6 juta, padahal sebelumnya 250 poundsterling atau sekitar Rp4,4 juta.

Badan amal yang menaungi PSK seluruh Inggris melaporkan adanya peningkatan jumlah perempuan yang baru menjalani pekerjaan ini serta mereka yang kembali.

English Collective of Prostitutes (ECP), jaringan pekerja seks dan mantan pekerja seks, mencatat lonjakan 30 persen orang yang butuh bantuan untuk mulai menjadi PSK sepanjang Juni.

Badan amal lainnya, Beyond the Streets, mengungkap jumlah para perempuan yang kembali menjadi PSK di atas 30 persen. Ketatnya persaingan menyebabkan pendapatan para PSK juga berkurang.

Mereka berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan lebih demi mendapat klien.

Kondisi ini dikhawatirkan memicu ketidaknyamanan atau risiko lebih besar.

"Semakin putus asa Anda terhadap uang, semakin siap Anda untuk memberikan layanan yang sebenarnya tidak Anda inginkan," kata Juru Bicara ECP, Laura Watson.

PSK merupakan pekerjaan legal di Inggris, namun memfasilitasinya melanggar undang-undang (UU).

Survei perusahaan asuransi Royal London baru-baru ini mengungkap, lebih dari 5 juta pekerja Inggris mengambil pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan.

Beberapa memilih menjadi PSK, baik hanya sesekali atau sumber penghasilan tambahan tetap.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut