PIDIE, iNewsPortalAceh.id - Cegah meluasnya serangan hama wereng pada tanaman padi milik petani di Desa Rambong, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Aceh, melakukan penyemprotan massal di persawahan.
Sementara itu Keuchik Desa Rambong, Ridwan Husen, menyatakan bahwa serangan hama wereng baru berlangsung sekitar sepekan terakhir yang membuat tanaman padi membusuk dan layu.
"Kami yang ada di Gampoeng Rambong ini, lokasi kami kira-kira ada 20 hektar lebih lahan pertanian sawah, jadi baru satu Minggu ini sudah diserang hama wereng, hama wereng ini ada yang coklat dan ada yang hijau," imbuh Ridwan Husen, Minggu (26/02/2023).
Jadi dengan turunnya penyuluh yang ada di Kecamatan Mutiara Timur untuk melakukan pencegahan dengan adanya semprot massal agar serangan tak lagi meluas ke tanaman padi lainnya.
"Masyarakat kami tahun 2023 berharap bisa meningkat hasil panennya jadi ekonomi mereka pun akan meningkat nantinya, dikarenakan semua masyarakat di desa itu hanya bergantung hidup dengan bertani sawah," jelas Ridwan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pidie, Hasballah, menyatakan pihaknya melakukan penyemprotan massal agar tanaman padi terjaga dari serangan hama wereng yang membuat tanaman padi layu dan membusuk.
"Kita hari ini menyambut Permintaan masyarakat, kita hadir disini ingin mengajarkan masyarakat supaya kita kawal tanaman padi sampai bisa kita gunakan, apalagi kita akan menjelang hari raya Idul Fitri yang tak lama lagi," jelas Hasballah.
Maka itu, program penyemprotan massal ini merupakan untuk memperagakan penyemprotan secara massal di Gampong Rambong, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Aceh.
Dengan luas area persawahan di sini sekitar 20 hektar lebih dan dimana di Kecamatan mutiara timur ada 1.700 hektar lahan pertanian sawah.
Kini yang terserang hama ini sudah mulai ada gejala tapi belum berdampak pada ekonomi masyarakat.
"Ini pencegahan awal kita laksanakan supaya kedepan masyarakat dapat contoh, untuk selanjutnya akan di bimbing oleh rakan-rakan penyuluh yang ada di Kecamatan," terang Hasballah.
Editor : Jamaluddin