get app
inews
Aa Read Next : Lagi! Militer Israel Bantai Warga Gaza yang Sedang Mengantre Bantuan

Haru ! Para Petugas Medis RS Al Shifa Gaza Dampingi Pasien sampai Momen Terakhir

Sabtu, 11 November 2023 | 21:20 WIB
header img
Keterangan Foto: Petugas medis RS Al Shifa Gaza akan mendampingi pasien sampai momen terakhir (Foto: Reurers)

GAZA, iNewsPortalAceh.id - Rumah Sakit Al Shifa Gaza terus dibombardir Israel. Serangan pada Sabtu (11/11/2023) dini hari merupakan yang ketiga kali dilakukan tentara Zionis.

Meski kondisi mencekam, para petugas medis berkomitmen tak akan meninggalkan pasien, apalagi rumah sakit.

Direktur RS Al Shifa Muhammad Abu Salmiya mengatakan, pengeboman di sekitar fasilitas kesehatan tersebut beberapa hari belakangan belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ada perang terhadap rumah saki, ini belum pernah terjadi dalam perang mana pun. Tempat-tempat ini seharusnya aman. (Al Shifa) menampung pasien, perempuan, dan anak-anak,” kata Abu Salmiya, dikutip dari Al Jazeera.

Tim medis, lanjut dia, telah berpindah departemen beberapa kali sejak kemarin untuk menghindari serangan, namun serangan terus terjadi. Pengeboman dalam skala besar sudah berlangsung dua kali.

“Israel menghancurkan semua rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Mereka berusaha menghentikan layanan,” katanya, seraya menegaskan Israel ingin menghapus semua bentuk kehidupan di Gaza.

Meski kondisi di RS mencekam, Abu Salmiya menegaskan semua staf medis rumah sakit memutuskan akan terus menemani pasien sampai saat-saat terakhir.

“Kami tidak akan pergi, karena kami sadar jika kami keluar dari rumah sakit, puluhan pasien akan meninggal,” ujarnya.

Di kesempatan berbeda, kepala unit luka bakar RS Al Shifa Ahmed Al Makhalati mengatakan, serangan roket dan rudal pasukan Zionis terus membombardir sekitar bangunan rumah sakit.

“Rasanya kita seperti berada di medan perang,” katanya.

Dia menambahkan pengeboman tidak berhenti selama beberapa hari terakhir, bahkan semakin meningkat dalam beberapa jam.

Selain itu pasokan medis dan layanan perawatan berada dalam kondisi bencana.

“Banyak pasien (korban) perang kehilangan nyawa karena tidak mendapat perawatan yang diperlukan,” kata Al Makhalati.

Editor : Jamaluddin

Follow Berita iNews Portalaceh di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut