TAKENGON, iNewsPortalAceh.id- Kerawang Gayo adalah sesuatu yang erat kaitannya dengan budaya dan sejarah Aceh Tengah.
Kain yang dihiasi dengan motif-motif indah dan simbolik ini kerap digunakan dalam acara-acara penting, termasuk rapat paripurna istimewa DPRK Aceh Tengah yang digelar pada Sabtu, 17 Februari 2024 untuk memperingati hari jadi Kota Takengon yang ke-447.
Rapat paripurna ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRK Arwin Mega, didapinggi wakil ketua Edi Kurniawan, dan Ansari, serta Pj Bupati Aceh Tengah Teuku Mirzuan.
Kain kerawang Gayo yang menjadi dress code pada acara tersebut juga tidak terlewat oleh 11 anggota DPRK seperti Muchsin Hasan, Mukhlis, Eka, Zulkarnain, Desi Novita Andriani, Suryati Waas, Tarmina, Susilawati, Hamdan, dan Ismail AS, beserta Sekda Subhandi dan para Staf Ahli, Asisten, serta seluruh Pimpinan OPD dan Camat.
Sambil berbicara tentang pentingnya menjaga hubungan sebagai saudara, Arwin Mega juga mengutip sebuah pepatah dalam bahasa Gayo, "Ilantik enti mangik, sediken ilantak kire e enti mugerak, pulihmi kire jet, pulih mi kire sifet, agih ari sebelum genap ari si nge munge".
Dalam rapat paripurna istimewa tersebut, tidak hanya membahas tentang peringatan Hari Ulang Tahun Kota Takengon ke-447, melainkan juga membahas tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan di daerah tersebut.
Ada beberapa topik yang menjadi perhatian utama dalam rapat paripurna tersebut, antara lain: DPRK Aceh Tengah telah memutuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara memperbaiki fasilitas dan mendorong partisipasi masyarakat.
Para dewan menyepakati bahwa diperlukan sosialisasi yang lebih efektif serta langkah-langkah kreatif untuk mengajak partisipasi masyarakat, seperti penggunaan media sosial.
Kemudian pembangunan jalan juga menjadi salah satu topik yang dibahas dalam rapat paripurna istimewa DPRK Aceh Tengah.
Para dewan sepakat untuk melakukan perbaikan jalan dan membangun jalan baru guna menghubungkan berbagai wilayah yang masih terisolasi.
Dalam hal ini, dewan berupaya untuk mencari dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menyediakan dana dan peralatan yang dibutuhkan.
Selanjutnya dalam rapat paripurna istimewa DPRK Aceh Tengah, para dewan juga membahas tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kemajuan ekonomi di daerah tersebut.
Beberapa upaya yang sudah dilakukan adalah pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha, namun dewan sepakat untuk terus mencari cara-cara baru yang dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam rapat paripurna istimewa tersebut, para dewan juga membahas tentang peningkatan pelayanan kesehatan.
Beberapa masalah kesehatan yang menjadi perhatian utama adalah ketersedian obat-obatan, fasilitas kesehatan yang memadai serta kurangnya tenaga kesehatan.
Untuk memperbaiki masalah ini, dewan menyetujui untuk mengusulkan penambahan dana untuk pelayanan kesehatan serta penambahan tenaga kesehatan.
Rapat paripurna istimewa DPRK Aceh Tengah yang dihadiri oleh para pemimpin dan tokoh masyarakat daerah ini diharapkan menjadi momentum bagi kemajuan dan keberhasilan daerah dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam rapat tersebut, para dewan sepakat untuk bekerja keras untuk meningkatkan kualitas layanan publik, pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur, serta pemberdayaan masyarakat.
Editor : Jamaluddin