Potret Sekolah di Pelosok Pidie Jaya, Tanpa Ruang Guru, Tanpa Mushola, Tanpa Kursi Meja

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Kondisi memprihatinkan Sekolah Dasar Negeri 9 Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, kini tengah ramai diperbincangkan usai viral karena muridnya yang terpaksa belajar di lantai tanpa sehelai alas lantai pun.

Masuk sekolah di awal ajaran baru memang menyenangkan dan penuh keceriaan, embun pagi menyelimuti langkah kaki para siswa menuju sekolah berharap dapat belajar kembali dengan nyaman pasca libur sekolah.

Semangat tahun ajaran baru juga terasa di Kabupaten Pidie Jaya, para orang tua telah mempersiapkan bekal keperluan baru untuk anak-anaknya, mereka mengantar buah hati mereka pagi sekali untuk berebut bangku pertama.

Namun cerita dikota itu berbanding terbalik dengan cerita yang di alami para siswa Sekolah Dasar Negeri 9 Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh yang berada di pelosok terpinggirkan.

Mereka mengawali tahun ajaran baru dengan tidak memiliki meja dan kursi untuk belajar, meja dan kursi mereka sudah digudangkan karena sudah dalam keadaan tidak layak pakai.

Kepala Sekolah SDN 9 Bandar Dua Pidie Jaya, Husna A Hamid menyebutkan bahwa dirinya sudah sering mengusulkan ke dinas, tetapi hingga saat ini belum terealisasi sehingga murid harus belajar di lantai.

Sedangkan kursi dan meja yang rusak yang di simpan di belakang merupakan kursi dan meja rusak yang pernah di perbaiki beberapa kali, tak memungkinkan untuk di gunakan lagi, di khawatirkan murid bisa terjatuh saat belajar.

"Kursi dan meja itu pernah saya coba beli baut untuk saya pasang dan perbaiki, tetapi tak bisa juga di gunakan lagi," ujar kepsek.

Selain meja dan kursi, ternyata Sekolah Dasar Negeri 9 Bandar Dua juga belum memiliki kantor dewan guru, mushola dan juga lab komputer serta gudang penyimpanan.

Selain itu, parahnya lagi akses jalan yang terjal dan bebatuan menambah kepedihan para siswa dan guru yang melakukan proses belajar mengajar disana.

Saat ini pihak sekolah sedang berupaya membuat kursi baru sejumlah 25 unit, dengan mengunakan dana BOS.

Editor : Jamaluddin