UPDATE 4 PULAU : Nelayan Aceh Singkil Bergerak, Prabowo Diminta Copot Tito Karnavian

ACEH SINGKIL, iNewsPortalAceh.id - Nelayan Gosong Telaga kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil menyatakan sikap terkait 4 pulau yang sebelumnya merupakah wilayah administratif Aceh Singkil, Aceh namun kini masuk wilayah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, berdasarkan Surat Keputusan Mendagri.

Nelayan ini tergabung dalam Gerakan Aliansi Nelayan Aceh Singkil (GANAS), yang di komandoi oleh Rahmi Yasir.

Dalam keterangannya, ketua GANAS, Rahmi Yasir mengatakan nelayan di kecamatan Singkil Utara telah membentuk aliansi Gerakan Aliansi Nelayan Aceh Singkil (GANAS) sebagai wadah perjuangan nelayan dalam mempertahankan 4 pulau yang dinyatakan masuk ke wilayah Sumut tersebut.

"Baru saja, kami (Nelayan) membentuk Aliansi Nelayan, dan kawan - kawan mempercayai saya sebagai ketua," katanya, Jum'at (13/6/2025).

GANAS, ungkap Yasir, akan berjuang mempertahankan 4 pulau itu (Pulau Panjang, Pulau Lipan, Mangkir Gadang dan Mangkir Ketek) tetap menjadi bagian Aceh Singkil, provinsi Aceh, meski nyawa menjadi taruhan.

"Nyawa pun kami pertaruhkan untuk itu, karena empat pulau tersebut milik kita (Aceh Singkil) dan wilayah tersebut tempat kami bergantung hidup," tegasnya.

Setelah terbentuk GANAS, pihaknya langsung melakukan konsultasi dan menyatakan sikap tegas diantaranya :

• Meminta kepada Presiden Repoblik Indonesia Prabowo Subianto untuk mencopot jabatan Tito Karnavian sebagai Mendagri Karena telah membuat kegaduhan di wilayah perairan laut empat pulau yang notabene milik Aceh Singkil.

• Mendagri segera mencabut keputusan peralihan empat pulau tersebut.

• Gubernur Aceh agar menyampaikan secara tertulis keberatan dan penolakan kepada Presiden atas peralihan empat pulau tersebut.

• Bupati Aceh Singkil agar menyampaikan secara tertulis keberatan dan penolakan atas peralihan empat pulau tersebut. Dilanjutkan Yasir, pihaknya berencana akan melakukan Swiping kepada nelayan Sumut yang beraktivitas wilayah perairan empat pulau tersebut.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk reaksi dan protes nelayan.

Editor : Jamaluddin