get app
inews
Aa Text
Read Next : Usai Ribut Pelat BL, Bobby Nasution dan Mualem Bertemu di Restoran hanya 30 Detik Saja, Ada Apa?

RSUD Lumpuh, Pasien Terlantar Akibat Gangguan Internet — Layanan Publik Sekelas RS Kok Bisa Kolaps?

Kamis, 09 Oktober 2025 | 14:04 WIB
header img
RSUD Yuliddin Away Tapaktuan Lumpuh, Ratusan Pasien Terlantar Akibat Gangguan Internet — Layanan Publik Sekelas Rumah Sakit Kok Bisa Kolaps?.(iNews / Ichdar Ifan).

ACEH SELATAN, iNewsPortalAceh.id – Ironi pelayanan publik kembali mencuat di tengah gembar-gembor digitalisasi birokrasi.

Layanan di RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan, rumah sakit kebanggaan Kabupaten Aceh Selatan, mendadak lumpuh total pada Kamis (9/10/2025) akibat gangguan jaringan internet.

Dampaknya, ratusan pasien rawat jalan terkatung-katung tanpa pelayanan selama berjam-jam.

Pantauan iNewsPortalAceh.id di lokasi menunjukkan suasana ruang pendaftaran yang semrawut.

Antrean menumpuk, pasien gelisah, sementara sebagian lainnya meluapkan kemarahan.

Suara petugas loket berulang kali menggema melalui pengeras suara, meminta maaf karena sistem tidak dapat diakses.

“Pasien kami yang terhormat, mohon maaf, pelayanan belum bisa dilakukan karena jaringan internet mengalami gangguan,” ujar salah satu petugas loket dengan nada pasrah.

Namun, permintaan maaf itu tak mampu meredakan emosi pasien yang sudah menunggu sejak pagi.

“Kami datang dari jam tujuh pagi. Sistem mati total! Ini rumah sakit, bukan warung kopi yang bisa tutup seenaknya,” geram Mukhtar, pasien rawat jalan dengan wajah kesal.

Keluhan serupa datang dari keluarga pasien lain. “Bobrok! Masa jaringan mati berjam-jam? Ini tempat orang berobat, bukan bioskop yang bisa ditunda!” sentak Maimunah, salah satu keluarga pasien, dengan nada tinggi.

Hingga pukul 10.20 WIB, layar monitor antrian tetap gelap, sistem pendaftaran daring macet total, dan seluruh proses administrasi terpaksa dilakukan manual.

Akibatnya, antrean memanjang hingga ke koridor utama, sementara beberapa pasien lansia dan anak-anak tampak kelelahan menunggu giliran.

Insiden ini memunculkan pertanyaan besar tentang kesiapan digitalisasi layanan publik, terutama di sektor kesehatan.

Sistem berbasis jaringan internet semestinya menghadirkan efisiensi, bukan malah menjadi sumber kekacauan.

Absennya rencana darurat (contingency plan) dan sistem cadangan (backup system) menunjukkan lemahnya manajemen risiko serta minimnya pengawasan terhadap infrastruktur digital rumah sakit.

“Gangguan jaringan di fasilitas vital seperti rumah sakit seharusnya sudah diantisipasi. Sistem cadangan wajib ada. Kalau mati jaringan bisa bikin pasien terlantar, itu jelas tanda kegagalan manajemen,” ungkap salah satu pengamat kebijakan publik di Banda Aceh saat dimintai tanggapan.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan, dr. Erizaldi, M.Kes., Sp.OG, yang dikonfirmasi melalui pesan singkat, menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.

“Waalaikumsalam, maaf Pak, lagi rapat di Sekdakab,” jawabnya singkat saat dikonfirmasi iNewsPortalAceh.id.

Hingga berita ini diturunkan, pihak rumah sakit belum memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab gangguan jaringan serta langkah darurat yang diambil untuk memastikan pelayanan kepada pasien tidak terus terganggu.

Peristiwa ini kembali membuka mata publik bahwa digitalisasi tanpa kesiapan infrastruktur dan sistem cadangan hanya akan menciptakan ketergantungan yang berbahaya.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut