Geger di Aceh! DPRK dan DPRA Kompak Dorong Proyek Raksasa Jalan Tembus Meureudu–Geumpang

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Harapan besar masyarakat Pidie Jaya untuk memiliki akses jalan tembus Meureudu–Geumpang akhirnya kembali bergelora.
Proyek yang sempat “tertidur panjang” kini kembali mencuat setelah Wakil Ketua Komisi IV DPRK Pidie Jaya, Teuku Guntara, melakukan konsultasi intens dengan Ketua Komisi IV DPRA, Nurdiansyah Alasta, yang membidangi infrastruktur.
Dalam pertemuan tersebut, Teuku Guntara secara tegas meminta agar pembangunan jalan strategis Meureudu–Geumpang dijadikan prioritas utama Pemerintah Aceh pada tahun anggaran 2026.
Menurutnya, proyek ini bukan sekadar pembangunan jalan, melainkan jalan kebangkitan ekonomi Pidie Jaya yang selama ini masih tertinggal dari daerah tetangga.
“Kita sudah sampaikan langsung ke Ketua Komisi IV DPRA. Ini bukan proyek biasa — ini jantung perekonomian Pidie Jaya. Jalan Meureudu–Geumpang harus jadi prioritas 2026. Kalau bisa mulai diterobos dulu, dan kita tuntaskan bertahap sampai selesai,” tegas Teuku Guntara melalui sambungan telepon, Selasa (14/10/2025).
Gayung bersambut, Ketua Komisi IV DPRA, Nurdiansyah Alasta, langsung menyatakan dukungannya terhadap langkah berani tersebut.
Ia bahkan memastikan akan membawa usulan itu secara resmi ke meja Pemerintah Aceh agar bisa masuk ke dalam rencana prioritas pembangunan provinsi tahun depan.
“Saya siap mendukung penuh usulan ini. Akan kita kawal agar masuk dalam program prioritas Pemerintah Aceh,” ujar Nurdiansyah menegaskan.
Teuku Guntara menambahkan, pihaknya kini menunggu sinyal dukungan dari Bupati Pidie Jaya, terutama dalam hal administrasi dan kesiapan teknis agar proses pengajuan bisa segera dikawal secara resmi.
Menariknya, rencana ini langsung disambut antusias masyarakat Pidie Jaya. Banyak yang menilai proyek jalan tembus ini akan menjadi game changer dalam menghidupkan sektor ekonomi dan membuka isolasi kawasan pedalaman yang selama ini sulit dijangkau.
“Kalau jalan Meureudu–Geumpang tembus, ekonomi pasti hidup! Hasil kebun, hasil bumi bisa lancar keluar. Kami yakin Pidie Jaya akan bangkit,” ujar Muktar, warga Kecamatan Pante Raja dengan nada penuh optimisme.
Bahkan, anggota DPRA dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapil Pidie Jaya, Herry Ahmadi, juga memastikan dukungan politiknya.
“Insya Allah masuk dalam RPJMA,” tulisnya singkat lewat pesan WhatsApp kepada wartawan.
Sebagai informasi, proyek jalan Meureudu–Geumpang sempat menjadi prioritas di era mantan Bupati Pidie Jaya, almarhum Gade Salam, yang berhasil membuka sekitar 8 kilometer jalur awal.
Namun sisanya, sekitar 30 kilometer lagi, hingga kini masih tertinggal dan belum disentuh pembangunan lanjutan.
Jika rencana ini benar-benar direalisasikan mulai 2026, maka dalam dua hingga tiga tahun ke depan jalur Meureudu–Geumpang bisa menjadi koridor strategis baru yang menghubungkan Pidie Jaya dengan wilayah tengah Aceh seperti Bener Meriah dan Aceh Tengah.
“Kalau jalur ini terbuka, Pidie Jaya bisa jadi simpul perdagangan baru di lintas tengah Aceh. Ini bukan sekadar jalan, tapi masa depan ekonomi rakyat,” tutur Teuku Guntara menegaskan kembali.
Dengan dukungan lintas lembaga — dari DPRK, DPRA, hingga masyarakat — wacana besar ini kini berubah menjadi gerakan bersama untuk menembus batas pembangunan Aceh bagian timur dan tengah.
“Meureudu–Geumpang Tembus, Ekonomi Pidie Jaya Menyala!” Itulah seruan yang kini mulai menggema di pelosok Pidie Jaya.
Editor : Jamaluddin