ACEH BARAT, iNewsPortalAceh.id - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat menghimbau para pedagang tidak menjual senjata mainan, sebab dapat mencederai dan memicu terjadinya tawuran antar remaja serta berpotensi mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat.
Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso mengatakan larangan penjualan senjata mainan ini untuk mengantisipasi serta meminimalisir terjadinya Guantibmas di wilayah hukum Kabupaten Aceh Barat.
"Larangan ini untuk mencegah terjadinya Guantibmas sebab dapat mengakibatkan potensi permasalahan ditengah masyarakat sehingga dilakukan penggalangan dan himbauan terhadap para pedagang senjata," kata AKBP Pandji Santoso, Rabu (26/04/2023).
Menurutnya, senjata mainan tersebut dipergunakan oleh anak-anak untuk bermain tembak-tembakan antar kelompok anak-anak yang dapat mencederai bahkan kebutaan apabila di tembakan ke arah mata.
"Para kelompok anak remaja menggunakan replika senjata mainan berpeluru atom tersebut untuk menembak kelompok anak remaja lainnya yang membawa senjata mainan yang sama," tegasnya.
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Polres Aceh Barat antara lain, mendatakan para pedagang senjata mainan, memberikan himbauan kepada para pedagang dan masyarakat terkait bahaya ataupun dampak yang akan ditimbulkan dari senjata mainan agar tidak disalahgunakan, serta melarang penjualan peluru senjata mainan yang menggunakan gotri atau baja.
AKBP Pandji Santoso menambahkan, sudah sejak menjelang hari raya Idul Fitri 1444 H para pedagang replika senjata mainan banyak bermunculan dan memanfaatkan momen tersebut untuk mencari uang dengan menjual berbagai mainan.
Dengan adanya kegiatan kelompok anak remaja yang bermain tembak-menembak di jalan raya menurutnya, dapat mengganggu para pengguna jalan lainnya.
"Kelompok anak remaja melakukan tembak-tembakan menggunakan replika senjata mainan berpeluru atom tersebut berlokasi di sepanjang jalan raya, itu akan mengakibatkan Laka lantas nantinya, maka kami melakukan pencegahan agar tidak terjadi hal tidak kita inginkan," tutupnya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait
