Warga Desa Terpencil di Pidie Jaya Aceh Harapkan Keberadaan Bidan Desa di Tempat

Ismail
Keterangan Foto: Warga Desa Terpencil di Pidie Jaya Aceh Harapkan Keberadaan Bidan Desa di Tempat.(Dok Ismail).

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat Desa (Puskesdes) atau Pondok Persalinan Desa yang terdapat di beberapa desa di Pidie Jaya, tidak memiliki Bidan Desa (bides) di tempat.

Seperti yang dirasakan di desa tertinggal Sarah Mane dan Lhok Sandeng, sejak polindes tersebut dibangun, tidak ada bides di tempat.

Polindes Sarah Mane yang dibangun polindes belasan tahun lalu, sampai saat ini belum ada bides, padahal sejak 5 tahun terakhir, pemerintah desa tersebut mengalokasikan dana dari Dana Desa untuk merehab dan menambah fasilitas seperti pengadaan Teras, atap, lantai pagar dan mobiler untuk kepentingan medis di hari Posyandu.

Salah satu tokoh Masyarakat Desa Terpencil Terpencil Sarah Mane, mengatakan, selain jalan yang rusak parah menuju desa Sarah Mane, juga Bidan Desa tidak ada. Padahal Polindes di desa tersebut cukup layak, bagus dan sehat.

"Kami selaku masyarakat desa tertinggal, sudah belat tahun mendambakan adanya bidan desa yang menetap di desa kami. Jika tiba-tiba di malam buta, ada warga kami yang sakit, minimal kami dapat bantuan pertama dari bidan yang tinggal di desa kami, meski akhirnya kami harus merujuk ke RSUD kabupaten," ujarnya kecewa.

Mereka mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan kondisi yang sedang mereka alami saat ini.

"Kami benar-benar tertinggal dari segala aspek, mulai dari jalan rusak, polindes tanpa penghuni dan jaringan internet tidak ada, soal usulan, sudah setiap tahun kami usul ke pemerintah, namun belum ada respon sama sekali," keluhannya.

Rosnidar, ketua TP-PKK Gampong Sarah Mane juga mengatakan masyarakat sering kesulitan saat sakit dan membutuhkan pertolongan pertama.

"Kami sangat memerlukan bidan desa, karena jika malam-malam ada warga yang sakit masyarakat tidak kesulitan lagi untuk mencari pertolongan pertama." Kata Rosnidar.

Hal senada juga dikeluhkan masyarakat desa Lhok Sandeng, mereka seakan terlupakan.

Puskesdes ada, tapi bides tidak ada, polindes cuma digunakan untuk acara posyandu satu bulan sekali, padahal jarak desa tersebut menuju RSUD mencapai belasan Kilo Meter. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Pidie Jaya, Edi Azwar yang dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa soal bides yang tinggal di Polindes desa, itu telah mereka pertimbangkan, tapi karena para bides harus diberi jerih dan fasilitas oleh desa, maka hal ini harus ada usulan dari kepala desa, sebab segala operasional bides harus dianggarkan dari Dana Desa.

Pihak dinas hanya menferivikasi tenaga kesehatan untuk dikirim ke desa. Dari tenaga honorer atau tenaga bakti dengan syarat-syarat tertentu. Seperti, S 1 Bidan dan ada STTR.

Editor : Jamaluddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network