Mualem menilai polemik plat kendaraan ini tak perlu dibesar-besarkan. Ia meminta masyarakat Aceh agar tetap fokus pada hal yang lebih bermanfaat, dan tidak terprovokasi.
“Kita tenang saja. Itu kita anggap angin lalu, kicauan burung yang justru merugikan dirinya sendiri,” pungkasnya.
Pernyataan Mualem ini juga merespons klarifikasi Bobby Nasution sebelumnya. Gubernur Sumut itu menegaskan bahwa kebijakan penggantian plat dari luar daerah (termasuk BL ke BK) ditujukan untuk perusahaan yang berdomisili dan beroperasi di Sumut agar membayar pajak di provinsi tersebut, bukan pelarangan kendaraan Aceh masuk Sumut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait