BIREUN, iNews.id - Pemkab Bireuen mengajak para siswa mendengarkan tausiah tentang sejarah kisah konflik Aceh pada hari perdamaian antara Pemerintah RI dengan Gam yang di tanda tangani di Helsinki Finlandia pada tanggal 15 agustus 2005 atau 17 tahun silam.
Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Syariat Islam (DSI) menggelar zikir dan doa bersama serta tausiah dalam rangka peringati 17 tahun mou helsinki (Hari Damai Aceh) 15 Agustus 2015 – 15 agustus 2022, pihaknya juga mengajak ratusan siswa untuk mendengarkan kisah konflik Aceh 17 tahun silam.
Kegiatan dengan tema kedamaian untuk kemakmuran dilaksanakan di masjid agung sultan Jeumpa Bireuen pada hari senin 15 agustus 2022) pagi yang menghadirkan Tgk M. Yusuf Hasan dari Nisam Aceh Utara sebagai penceramah.
Sementara itu, Anwar S.Ag.M AP Kadis Syariat Islam dalam pidatonya mengatakan peringatan mou kali ini menghadirkan ratusan siswa-siswi ke lokasi acara agar mereka mengetahui bagaimana kisah para pejuang dan masyarakat Aceh Kala Aceh di landa peperangan.
Sementara itu Tgk M. Yusuf Hasan penceramah mengatakan setelah perdamaian antara Pemerintah RI dengan Gam, Pemerintah RI memberikan hak istimewa untuk masyarakat Aceh seperti keistimewan Agama keistimewaan Pendidikan dan keistimewaan Adat Istiadat Aceh yang berbeda dengan suku lain yang ada di Indonesia.
Selain itu, Ir M Jafar MM Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bireuen mengatakan perdamaian yang dirasakan seluruh elemen rakyat di aceh khususnya di kabupaten bireuen saat ini perlu dimaknai dengan rasa syukur agar pintu nikmat lainnya dibuka allah swt.
Setelah terlepas dari konflik berkepanjangan yang ditandai dengan kesepakan bersama atau memorandum of understanding (MOU) antara pemerintah indonesia dan gerakan aceh merdeka di helsinki finlandia Aceh telah mampu keluar dari keterpurukan dan mampu bangkit perlahan menuju kesejahteraan.
Editor : Jamaluddin