Ngeri! Bocah-Bocah TK di Rusia Diajari Pakai AK 47 dan Granat

MOSKOW, iNewsPortalAceh.id - Bocah-bocah Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) usia empat tahun di Rusia diberi pelajaran tentang perang. Mereka diajari menggunakan senjata AK47 dan juga granat.

Video seorang perwira dengan seragam tempur yang tampak memberikan pengetahuan tentang senjata kepada sejumlah bocah, viral di media sosial.

Baca Juga

Viral Video Bocah 4 Tahun Bertunangan,Seserahan Sepatu Anak Warna Merah Muda

Di hadapan mereka juga tampak sejumlah senjata Kalashnikov. Dilansir dari Daily Star, Jumat (21/10/2022), perwira tersebut bernama Pavel Firsov.

Dia merupakan seorang perwira dari gerakan militeristik pro-Putin bernama Combat Brotherhood. Dalam rekaman, dia tengah belajar bersama anak-anak di TK No. 31 di Korolev, dekat Moskow.

Veteran operasi militer juga memberikan pelajaran serupa kepada anak-anak yang lebih besar. Video itu pun viral di media sosial dan mengundang sejumlah reaksi warga net.

Baca Juga

Polres Aceh Barat Tetapkan Ibu Bocah Korban Pembunuhan Jadi Tersangka

"Apakah saya mengerti dengan benar mengapa seorang pejuang membawa senapan mesin dan penyembur api ke taman kanak-kanak?" katanya.Seorang komentator lain juga protes.

"Saya kaget. Mengapa, mengapa menunjukkan ini di taman kanak-kanak? Kemunduran!" katanya.

Selain mereka, para orang tua di taman kanak-kanak juga memprotes langkah militer tersebut.

Baca Juga

Viral, Video Bocah di Palestina Pakai Kaus Aceh Lancar Bahasa Indonesia

"Kami tidak diperingatkan. Kami hanya beruntung bahwa anak kami tidak berada di taman kanak-kanak pada hari ini," kata mereka.

"Hukum mengatakan tidak diizinkan untuk melibatkan anak-anak dalam propaganda militer. Pelanggaran ini perlu dilaporkan ke kantor kejaksaan," kata yang lain.

Meski banyak yang menentang, ada pula pihak yang mendukung langkah tersebut. Salah satunya seorang advokat.

Baca Juga

Aksi Heroik 2 Polisi di Aceh, Nekat Berenang Demi Selamatkan 3 Bocah Nyaris Tenggelam

Dia mengatakan, anak laki-laki itu akan menjadi pria pengecut jika mereka tidak menerima pelajaran senjata. "Gadis-gadis itu mungkin tidak akan tertarik, tetapi anak laki-laki, 100 persen. Kami menjadi terlalu lembut dan dimanjakan seperti yang kami lihat dari begitu banyak orang yang tak setuju," kata yang lain.

Editor : Jamaluddin