Miris,Din Propos Mantan Kombatan GAM, Kini Tinggal di Gubuk Tak Berdinding

BIREUN, iNewsPortalAceh.id- Jamaluddin ben Ismail alias Din Propos (56) yang merupakan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan istrinya Herlina benti Ismail (55) warga Desa Meunasah Alue, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, kini mereka tinggal di gubuk tak berdinding selama belasan tahun.

Dimana kondisi rumah milik jamaluddin alias di propos ini yang ditempati bersama istri dan seorang keponakannya yang masih menempuh pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) sungguh sangat memprihatinkan.

Kehidupan di gubuk yang tak adanya dinding tersebut sudah mereka jalani selama delapan belas tahun lalu lebih.

Seperti di ketahui sebelumnya pada masa konflik Aceh dulu, Din Propos merupakan salah satu sayap militer GAM yang sangat di segani oleh musuh saat itu.

Namun setelah perdamaian Aceh dengan RI, Din Propos kembali menjadi masyarakat biasa, kendati, saat ini Din Propos seperti terlupakan oleh teman-teman seperjuangannya yang kini sudah menjadi anggota DPRK atau DPRA dan lainnya sehingga kehidupannya sangat memprihatinkan.

Menjelang umurnya yang sudah mulai rentan, ia sudah tidak mampu lagi untuk bekerja layaknya kombatan lain, bahkan pendengaranya kini sudah memudar.

Din Propos kini hanya bisa pasrah tinggal di rumah berukuran tiga kali enam meter yang berdinding tikar dan daun kelapa, terkadang ia menumpang tidur di rumah mertuanya.

Salah seorang sahabatnya, Samsul Bahri, mengatakan bahwa dirinya sangat kasihan dengan kondisi nasib kehidupan yang di alami oleh sahabatnya itu yaitu Jamaluddin akrab di sapa Din Propos, Minggu (08/01/2023).

Namun ia pun tak mampu untuk membantu membangun rumah yang layak untuk sahabat seperjuangannya itu.

Sejauh ini, pihak Pemda Bireuen belum pernah memberikan bantuan rumah yang layak untuk Jamaluddin. Samsul Bahri berharap agar Pemda Bireuen dan sahabat seperjuangan Jamaluddin yang telah memiliki jabatan untuk memperhatikan nasib Jamaluddin alias Din propos, agar ia dapat tinggal di rumah yang layak seperti masyarakat lainnya.

Editor : Jamaluddin