get app
inews
Aa Text
Read Next : UPDATE 4 Pulau Rebutan Aceh-Sumut Berubah Nama di Google Maps, Ada Bernama The Untold Story

POLEMIK 4 Pulau Rebutan Sumut-Aceh: Bobby Ajak ke Kemendagri, Muzakir Manaf 'Kabur'

Kamis, 12 Juni 2025 | 19:20 WIB
header img
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution. Foto: Dok Diskominfo Sumut

MEDAN, iNewsPortalAceh.id – Ketegangan terkait kepemilikan 4 pulau di perbatasan Sumatera Utara dan Aceh makin panas. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, menegaskan bahwa polemik ini harus diselesaikan langsung di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Namun, upaya Bobby untuk mengajak dialog dengan Mendagri justru diwarnai "penghindaran" dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.

Keempat pulau yang dimaksud dalam Keputusan Mendagri tersebut adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek.

"Saya dari awal kemarin ke Aceh, bertemu dengan Gubernur Aceh. Kami ingin sampaikan bahwa untuk masalah kepemilikan pulau, mohon maaf, mau kita bahas dari pagi sampai pagi pun sebenarnya tidak akan ada solusinya," tegas Bobby kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

Gubernur Aceh Diduga Menghindar dari Ajakan Bobby

Bobby menyatakan kesiapan Pemprov Sumut untuk membahas ulang persoalan ini, sebab menurutnya, pembahasan di tingkat daerah tidak akan menyelesaikan masalah karena keputusan akhir ada di pemerintah pusat.

Namun, saat Bobby Nasution datang ke Aceh dengan niat membahas pertemuan dengan Mendagri, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (akrab disapa Mualem) justru memilih untuk tidak menemui atau 'kabur'. Sejumlah wartawan yang menunggu pun tidak berhasil mendapatkan konfirmasi kesediaan Mualem untuk ikut serta ke Kemendagri.

"Kalau mau dibahas, ayo sama-sama. Kami terbuka. Tapi kalau soal keputusan, biarlah menjadi kewenangan pemerintah pusat. Jangan kita bahas dengan pihak yang tidak bisa memutuskan," ungkap Bobby.

Bobby juga menekankan bahwa kunjungannya ke Aceh bukan untuk mengajak kerja sama dalam pengelolaan pulau, melainkan untuk membuka ruang diskusi lebih lanjut. "Yang pasti, kita ke sana bukan mau mengajak kerja sama. Kerja sama itu dilakukan kalau sudah jelas pulau itu milik Provinsi Sumut. Kalau memang begitu, kita akan membuka opsi kerja sama dengan siapa pun," jelasnya.

Menanggapi potensi sumber daya alam di pulau tersebut, Bobby mengaku belum memegang data konkret. "Katanya ada minyak, gas, dan lain-lain. Tapi saya tidak pegang datanya, dinas pun tidak punya. Jadi kalau ditanya ada potensi, ayo kita bahas sama-sama," kata Bobby.

Lebih lanjut, Bobby menanggapi isu yang menyebut pulau tersebut adalah "hadiah" untuk dirinya. Ia menegaskan bahwa wilayah itu termasuk dalam Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), sehingga jika memang hadiah, itu bukan ditujukan kepadanya.

"Kalau memang itu hadiah untuk Pak Jokowi, kenapa tidak dipindahkan saja ke Solo? Itu wilayah Tapteng, jadi hadiahnya bukan ke Bobby Nasution, tapi ke Bupati Tapteng. Karena nanti yang akan mengeluarkan izin segala macam itu Bupati Tapteng," tegasnya.

Ia juga menambahkan informasi dari Bupati Tapteng bahwa tidak ada penghuni tetap di pulau tersebut, melainkan hanya nelayan yang singgah sementara dari wilayah Singkil, Sibolga, dan Tapteng.

"Konfliknya ini soal kepemilikan. Kalau memang soal kepemilikan, ayo kita bahas sama-sama ke Jakarta. Jangan terus ribut di daerah, karena tidak akan selesai," tutup Bobby.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut