ACEH TAMIANG, iNews.id - Adanya wacana Pemerintah Pusat untuk mengurangi Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), pada jenis Pertalite dan Bio Solar guna mengurangi pembengkakan APBN mendapat respon positif dari berbagai pihak.
Salah satunya, di sampaikan oleh Tokoh Pemuda Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII), Muhammad Suhaji atau yang akrab di panggil Ajie Lingga.
Dimana, dirinya mendukung penuh wacana pemerintah dalam melakukan kenaikan harga BBM ini.
"Sebagai masyarakat saya mendukung wacana pemerintah ini, sebab dengan dilakukannya kenaikan harga BBM dapat mengurangi beban anggaran pembengkakan APBN yang selama ini terjadi" Terang Ajie, Sabtu (27/08/2022).
Kembali di katakan Ajie Lingga, jika sudah seharusnya pemerintah menaikan harga BBM.
Sebab saat ini, Indonesia sendiri termasuk negara dengan Harga BBM termurah di antara Negara berkembang lainnya yang ada di Asia.
"Selama ini saya melihat, subsidi yang diberikan oleh pemerintah sering tidak Tepat sasaran. Dan untuk BBM di Indonesia sendiri, merupakan yang termurah di antara Negara berkembang lain. Jadi, sudah seharusnya pemerintah melakukan langkah kenaikan BBM ini untuk menyelamatkan dari adanya pembengkakan anggaran" Jelas Ajie Lingga.
Tidak hanya itu, dengan adanya Program Pemerintah mumbuat satu program dengan Aplikasi Online yang dinamakan My Pertamina, Merupakan terobosan yang sangat baik dalam melakukan kontrol agar Subsidi BBM yang diberikan menjadi tepat sasaran.
"Dengan diluncurkannya Aplikasi My Pertamina beberapa waktu lalu oleh pemerintah, merupakan langkah yang sangat tepat untuk mengawasi penggunaan BBM bersubsidi ini. Sehingga, Subsidi yang di berikan oleh pemerintah ini benar di rasakan oleh masyarakat yang membutuhkan," ujar Ajie Lingga Mengakhiri.
Sementara itu, di Indonesia pemerintah berhasil menahan laju inflasi domestik di angka 4,9%. Angka tersebut merupakan angka yang relatif lebih rendah dari sejumlah negara di Asia dan negara maju lainnya dimana saat ini rata-rata negara asia berada di kisaran 7% bahkan ada yang mencapai 9%. Untuk mempertahankan angka tersebut, salah satunya dengan menaikan harga BBM sehingga perekonomian indonesia dapat bertahan.
Untuk itu, masyarakat diharapkan mendukung kebijakan tersebut agar membantu meringankan dampak inflasi di indonesia. Harga BBM di Indonesia saat ini masih di bawah negara seperti Thailand dan Vietnam.
Di Thailand harga bbm dijual Rp 19.500 per liter, Vietnam Rp 16.645 per liter dan Filipina Rp 21.352 per liter. Kenaikan harga yang direncanakan oleh pemerintah tidak akan memberatkan rakyat sehingga perlu adanya sikap dari masyarakat dalam mendukung kebijakan tersebut.
Pemerintah pada tahun 2022 telah mengeluarkan kebijakan pemberian subsidi energi sebesar Rp. 502 triliun pada tahun 2022.
Ada potensi kenaikan subsidi energi sebesar Rp. 198 triliun pada akhir tahun jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM. Bila terjadi, artinya subsidi energi indonesia menjadi Rp. 700 triliun.
Untuk itu, kenaikan harga BBM menjadi salah satu hal yang diperlukan untuk menekan angka subsidi agar tidak melonjak.
Masyarakat juga diharapkan menerima kebijakan tersebut dalam membantu ketahanan ekonomi indonesia.
Editor : Jamaluddin