TAKENGON, iNewsPortalAceh.id - Danau Lut Tawar, kekayaan alam Aceh Tengah, Provinsi Aceh, kini menghadapi tantangan serius.
Beberapa isu mengancam kelestarian danau dengan luas 5.472 hektar ini, termasuk menurunnya debit air, penurunan kualitas air, dan pendangkalan cekungan danau.
Keadaan ini mengancam kelangsungan hidup spesies ikan endemik di danau, khususnya ikan depik (Rasbora tawarensis).
Penyebabnya melibatkan faktor-faktor seperti penimbunan sepanjang danau untuk pembangunan infrastruktur, peningkatan aktivitas pukat apung, dan pukat harimau yang diduga merusak ekosistem danau.
Dalam diskusi tentang penyelamatan Danau Lut Tawar di sebuah kafe di Takengon, Iwan Asri, seorang pemerhati lingkungan, mengungkapkan keprihatinannya.
Ia menyatakan bahwa populasi ikan depik terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.
"Mungkin karena perubahan signifikan pada ekosistem danau yang membuat ikan depik kesulitan beradaptasi," ungkap Iwan Asri.
Ia menambahkan, penting bagi kita semua, terutama pemerintah daerah untuk merangkul kerjasama lintas sektor guna memastikan keberlanjutan danau ini.
"Kita tidak hanya melindungi ikan depik, tetapi juga keanekaragaman hayati dan mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar," tambah Iwan Asri.
Sementara itu, Rahmad Riski, Ketua Mahasiswa Gajah Putih Pecinta Alam (Mahagapa) Takengon, menanggapi krisis konservasi danau lut tawar akibat kurangnya tindakan tegas oleh pemerintah daerah setempat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi, seperti reklamasi di sepanjang sepadan danau lut tawar.
"Kami menilai Pemda Aceh seperti ada ketakutan untuk menindak pelaku reklamasi di sepanjang danau," kata Rahmat.
Aktifis pecinta lingkungan ini berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan proaktif untuk melibatkan komunitas lokal dalam upaya konservasi dan pemulihan ekosistem Danau Lut Tawar.
Ia juga menyoroti perlunya edukasi masyarakat tentang dampak negatif aktivitas manusia terhadap danau.
"Kami akan terus memperjuangkan kesadaran lingkungan di masyarakat dan mendesak pemerintah untuk bertindak dengan tegas demi masa depan Danau Lut Tawar yang lestari," tegas Rahmat.
Dalam diskusi yang diikuti beberapa Kepala SKPK Pemda Aceh Tengah, LSM lingkungan, dan masyarakat, semua sepakat bahwa perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, LSM, dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kemungkinan punahnya ikan depik dan spesies endemik lainnya.
Editor : Jamaluddin