PUPR Aceh Barat Kaji Tanah Bergerak di Meutulang

ACEH BARAT, iNewsPortalAceh.id- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, Minggu (23/02/2025) tengah mengkaji masalah teknis tanah bergerak yang terjadi di Desa Meutulang, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat.
Tanah bergerak tersebut diperkirakan turun mencapai satu meter lebih, akibatnya sebanyak 8 rumah warga rusak parah, sebagian dinding rumah warga terlihat retak retak bahkan bagian dapurnya ambruk tak bisa digunakan lagi.
Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Dr.Kurdi mengatakan pihaknya telah menurunkan tim survey untuk mengkaji masalah teknis dilokasi dan mengambil langkah penanganan sementara terhadap musibah tanah bergerak yang terjadi di Desa Meutulang.
“Saat ini Tim Survey Bidang Sumber Daya Air (SDA) dan TRC PUPR Aceh Barat, sudah dilokasimengkaji lebih detail tanah bergerak tersebut dan mengambil langkah langkah penagananan darurat,” kata Dr.Kurdi.
Kurdi menjelaskan, erosi ini bisa saja curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan pergerakan lapisan tanah atas ataupun jenis tanah posisi atas berupa tanah liat dan struktur tanah di bawahnya belum teridentifikasi.
Dilokasi tambah Kurdi, kondisi tebing yang curam dengan ketinggian sekitar 17 meter dari sungai bisa juga menjadi penyebab termasuk perkiraan getaran dari kendaraan berat yang melintas di jalan tersebut.
“Sementara kalau penanganan darurat kita melakukan pembuatan Krib (pengarah arus) dari pohon kelapa ke arah Sungai dengan sudut arah 3 - 45 derajat. Penanganan ini hanya bersifat sementara untuk pengalihan arus sungai,” jelasnya.
Sementara kondisi tebing yang curam dengan ketinggian sekitar 17 meter dari sungai, kata Kurdi memerlukan kajian lebih lanjut untuk penanganan secara permanen pergerakan tanah.
Selain rumah warga, kata Kurdi tanah bergerak ini juga merusak badan jalan diwilayah tersebut, kerusakan terjadi penurunan sekitar 75 meter di 4 titik melintang jalan dan 2 titik pada bahu jalan.
Editor : Jamaluddin