GAZA, iNewsPortalAceh.id - Serangan Israel ke Gaza masih belum berhenti. Lebih dari 500 orang meninggal dunia usai rumah sakit diratakan dengan bom oleh Israel di Jalur Gaza.
Wajah sedih dan takut anak-anak Gaza terekam kamera. Rentetan bunyi peluru dan rudal tak berhenti meneror warga.
Kekurangan stok makanan dan fasilitas medis mengancam para warga sipil di Gaza.
Israel memberlakukan blokade total yang menyebabkan warga Gaza kesulitan mengakses bahan bakar, makanan, hingga air bersih.
Para korban serangan Israel juga kesulitan mendapat pelayanan yang memadai.
Beberapa di antaranya kehilangan anggota tubuh seperti kepala, hingga tangan dan kaki.
Mereka dirawat di Rumah Sakit Shifa, tempat ratusan korban ledakan Rumah Sakit Al Ahli dirawat.
Para dokter di rumah sakit juga kewalahan karena jumlah pasien yang semakin banyak. Mereka terpaksa melakukan operasi di lantai dan di aula tanpa bius anestasi.
“Kami memerlukan peralatan, kami memerlukan obat-obatan, kami memerlukan tempat tidur, kami memerlukan anestesi, kami memerlukan segalanya,” kata salah satu dokter Abu Selmia kepada Associated Press, Rabu (18/10/2023).
Usai serangan brutal tersebut, Yordania membatalkan rencana pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi.
Biden diketahui sudah tiba di Tel Aviv dengan membawa misi agar konflik Israel-Hamas tidak meluas.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait